MataKita.co, Gorontalo – Terpilihnya Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie menjadi salah satu narasumber dalam forum diskusi nasional, via teleconference bersama 100 calon pemimpin masa depan Indonesia, dengan tema “kepemimpinan yang efektif dalam penanganan bencana pandemi” merupakan bukti keberhasilan Gubernur Rusli Habibie. Senin (15/6/2020).
Keberhasilan Gubernur Gorontalo dalam hal pencegahan dan penekanan kasus Covid-19 di Provinsi Gorontalo ternyata mendapat perhatian serius dari LSM Internasional bernama The International Republican Institute (IRI).
The International Republican Institute (IRI) adalah LSM internasional yang bekerja di bidang pengembangan demokrasi dan penguatan lembaga DPRD dan partai politik di lebih dari 100 negara di dunia. Di Indonesia, IRI hadir sejak tahun 1996.
“Saat ini IRI sedang membuat program Emerging Leaders Academy untuk 100 pemuda/i partai se Indonesia. Rencananya di tgl 15 Juni ini kami akan mengadakan national forum online dengan 100 calon pemimpin masa depan Indonesia dengan tema Kepemimpinan yang efektif dalam penanganan bencana pandemi,” kata Kerkan Wignyawinata Indonesia Program Manager, dalam isi surat permohonan menjadi narasumber untuk Gubernur Gorontalo
IRI Menilai Rusli Habibie sukses dalam memimpin Mitigasi Bencana Pandemi COVID-19 di Provinsi Gorontalo. “Kami berharap bapak bisa menjadi inspirator (panelist) bagi para calon pemimpin masa depan dalam National Forum yang akan kami adakan secara online pada 15 Juni,” harapnya
Dalam diskusi yang berlangsung dengan Khidmad, Rusli menceritakan kondisi terkini Gorontalo di masa pandemi covid-19. Ia juga menjawab pertanyaan inti dari para penanya secara online, terkait tantangan terberat yang dihadapinya selama menahkodai Gorontalo dalam situasi bahaya pandemi saat diskusi Converence.
“Satu tantangan terberat saya menghadapi masa sulit pandemi ini, adalah bagaimana menyadarkan dan memberikan pengertian pada masyarakat untuk berpartisipasi mematuhi semua anjuran pemerintah serta mematuhi semua protokol kesehatan. Tak tanggung-tanggung, saya sendiri terjun ke masyarakat untuk bersosialisasi dan alhamdulillah 80% masyarakat gorontalo semakin sadar dan patuh. Intinya, jika tidak ada kepatuhan masyarakat maka semua sia sia,” ungkap Rusli.
Tak hanya itu, Rusli pun menceritakan pihaknya bersama TNI/Polri dan seluruh unsur Forkopimda, Bupati/Walikota, terus melakukan komunikasi dan koordinasi terkait bagaimana cara memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Gorontalo. Bahkan untuk pengambilan keputusan pelaksanaan PSBB yang dilaksanakan selama III tahapan itu sesuai dengan kesepakatan bersama.
Gorontalo merupakan Provinsi terkahir di Indonesia yang terdampak penularan Covid-19. Awalnya memang kami mampu mempertahankan zona hijau, namun akhirnya zona merah juga. Akhirnya saat itu juga langsung rapat, saya kasih dua pilihan menyelesaikan covid atau memperbaiki ekonomi? dan lahirlah kesepakatan memilih menekan angka penularan Covid terlebih dahulu, sehingga PSBB selama tiga tahap dibterapkan di Gorontalo. Kita cegah orang keluar masuk Gorontalo. Kita juga bangun lab pemeriksaan PCR Swab di Balai POM Gorontalo,”cerita Rusli.
Terkait pemulihan ekonomi di Gorontalo, saat ini sedang menuju sistem New Normal Life atau tatanan kehidupan baru. Rusli menceritakan bukan tanpa alasan memilih new normal life, karena pemerintah pusat juga telah memilih Provinsi Gorontalo sebagai satu dari sekian banyak provinsi untuk sistem new normal tahap pertama.
Tentu saja menuju new normal kita harus lebih tegas lagi. Jika Jakarta membuat sistem surat izin keluar masuk, maka di Gorontalo hanya surat masuk saja. Surat masuknya berupa surat bukti rapid tes atau swab tes negatif. Hal ini demi kabikan bersama, dan saya bertanggung jawab terhadap rakyat saya.” Tegasnya”
Selain Gubernur Rusli, hanya ada tiga kepala daerah lainnya yang di undang jadi pembicara yaitu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Bupati Bolaang Mongondow Timur, Sehan Salim Landjar dan Bupati Soppeng Kaswadi Razak.