Beranda Berita Women’s Inspire Edisi #10, LSKP Hadirkan Pimpinan Redaksi Harian Radar Selatan

Women’s Inspire Edisi #10, LSKP Hadirkan Pimpinan Redaksi Harian Radar Selatan

0

MataKita.Co – Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP) didukung oleh  Women’s Democracy Network dan International Republican Institute serta kerja sama dengan Kaukus Perempuan Sulawesi Selatan dan Kaukus Perempuan Politik Sulawesi Selatan melaksanakan Women’s Inspire Edisi #10 pada Rabu (10/082021).

Women’s Inspire ini dilaksanakan secara virtual melalui live streaming di Instagram @lskp.id dan @unafajar dengan mengangkat tema “Perempuan dan Media”. Adapun narasumber yang dihadirkan, yakni Sunarti Sain selaku Jurnalis dan Pimpinan Redaksi Harian Radar Selatan.

Una, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa representasi perempuan pada industri media masih minim dan terbatas secara kuantitas, walaupun banyak jurnalis perempuan yang bagus secara kualitas. Kondisi saat ini, tidak begitu sulit mencari jurnalis perempuan. Tetapi belum sebanding dengan jumlah laki-laki. Hal ini berkaitan dengan pemberitaan isu yang bias. Namun begitu, tidak dapat dipungkiri ada beberapa media yang sudah terbangun prespektif gendernya karena dipimpin oleh person yang paham gender.

Di samping itu, Una bercerita tentang dirinya yang pernah berada di titik terendah, dimana dia menanggung beban ganda harus tetap bekerja sambil mengurus anak.

“Ketika anak saya masih kecil-kecil, pada saat itu, saya sebagai Pimpinan Redaktur Fajar yang bertanggung jawab pada satu liputan. Sehingga kita akan jatuh pada pilihan memilih keluarga. Saya berada pada fase itu, saya selalu mengatakan pada teman saya bahwa fase ini akan dilewati. Hanya pada bagaimana kita melakukan management waktu dan lobby terhadap perusahaan untuk mendapatkan waktu yang lebih fleksibel untuk dapat meluangkan waktu pada anak. Saya tidak hadir secara instan, tetapi panjang prosesnya sehingga berada di posisi saat ini,” ungkap Una yang juga bekerja sebagai Produser film.

Hingga saat ini, Una terus konsen pada isu perempuan dan anak. Dia menganggap pekerjaan sebagai produser dan jurnalis menjadi sesuatu yang berkaitan dan membentuk pribadinya hingga saat ini. Tentu saja, setiap perjalanan yang Una lalui tidak terlepas dari support system keluarga, teman, sahabat dan setiap orang yang dia temui.

Terakhir, Una berpesan bahwa seorang jurnalis harus mematuhi kode etik jurnalistik. Hal mendasar yakni tidak menyebarkan berita bohong. Terlepas dari itu, menjadi seorang jurnalis bukanlah pekerjaan yang mudah.

“Kita punya tanggung jawab yang besar untuk membangun sebuah peradaban. Jadilah jurnalis yang sebaik-baiknya untuk menciptakan media yang inklusif. Mari cintai produk perfilman nasional dan karya anak bangsa,” pungkasnya.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT