Beranda Mimbar Ide BBM Naik: Presiden Selangkah Lagi Akan Menjadi Tirani

BBM Naik: Presiden Selangkah Lagi Akan Menjadi Tirani

0
Muhammad Al-Amin Jurdi
Muhammad Al-Amin Jurdi

Oleh: Muhammad Al-Amin Jurdi*

Para sembilan naga berhala jahiliyah, yang didesain secara tranformasi dalam bentuk modern, yang sangat diktatorian di daerah-daerah, mereka menciptakan para muster-muster raksasa menakutkan dan para kerajaan-kerajaan kecil kaum jahiliyah munafik dan keji terhadap rakyat dan masyarakat negaranya sendiri.

Negara dan Presiden seperti ini, sulit ditebak? Apakah dia demokratis atau konstitusional. Sebab tidak ada komitmennya terhadap keadilan sosial dan keadilan ekonomis, mereka menindas rakyat secara manusiawi dan semena-mena, yaitu dengan cara naikkan harga BBM, yang sulit dijangkau secara ekonomis oleh masyarakat awam atau jelata.

Rakyat sangat terpikul dan menjerit diatas penderitian ekonomi yang mereka rasakan saat ini, apalagi dengan adanya naiknya harga BBM yang sangat hirarki tinggi harganya oleh para setan-setan, jin-jin, singa-singa, harimau-harimau, srigala-srigala, drakula-drakula, berhala-berhala jahiliyah modern, dan penguasa-penguasa pendosa dan durhaka sama rakyatnya sendiri.

Mereka bersekongkol dengan para penjilat-penjilat bajingan ular fasisme, yang berkedok oligarkisme dan tiranisme (jauh dari keadilan), yang ingin menghancurkan kekuatan masyarakat. UUD 1945, yang mengatur masalah ekonomi masyarakat. Kini diracuni oleh paham-paham yang sebrangan dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan konstitusi, yaitu dengan mengunakan alat-alat berlengkapan milik negara secara rapi dan sempurna.

Menurut Mohammad Natsir Islam itu anti diktator, otoriter, dan tindakan kesewenang-wenang lainnya. Dan Islam mendukung demokrasi.

Berdasarkan pemikiran  Pak Natsir yang kita kutip diatas, mahasiswa harus mengkritik, memprotes, dan aksi (demostran), yaitu adalah merupakan salah satu panggilan politik Islam, untuk melawan kebijakan-kebijakan pemerintah negara dan para cukong batu nisa berhala jahiliyah modern, yang ingin menghancurkan Pasal 33 ayat (3), maka wajib bagi para aktivis, mahasiswa, dan anak-anak muda. Turun kejalan. Supaya Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945, diselamatkan dari tangan-tangan para berhala jahiliyah modern yang tiran, oligar, diktator, dan otoriter.

Dalam teori kolonial, Belanda akan melakukan sejala cara. Untuk menindas anak-anak Pribumi, yang bukan keturunan bangsawan, agak mirip dengan persoalan BBM yang diprotes oleh teman-teman mahasiswa hari ini, naiknya harga BBM adalah manipulatif dan monopolis secara kepentingan dan golongan antara Presiden dengan para pengusaha-pengusaha maupun oligarki bajingan, yang tidak ada rasa keadilan sedikitpun sama masyarakatnya.

Mohammad Natsir berpendapat Islam sebagai ideologi, artinya  Islam dapat kita gunakan  dalam bentuk gerakan ideologi politik. Untuk menerobos tembok-tembok raksasa elit setan menghancurkan sendi-sendi “Keadilan sosil bagi seluruh rakyat Indonesia” oleh mereka yang berkuasa secara tidak demokratis dan konstitusional, berarti inkonstitusional dengan konstitusi secara politik maupun konstitusi secara sosial.

Selamat berjuang kawan-kawan, karena perjuangan kalian adalah bagian dari panggilan jihad politik Islam, maka dalam teori politik Islam mengatakan, bahwa kalau pemerintah tidak bisa lagi diajak bicara baik-baik. Secara parlemen konstitusional, untuk menyesaikan masalah BBM ini, maka kita akan mengunakan jalur perlawanan dan memberontak kepada negara. Itu konstitusional, bukan inkonstitusional, dan lain sebagainya.

*) Penulis adalah Sekretaris umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) KH. Djamaluddin Amien Cab. Makassar Timur

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT