Matakita.co – BNPT , Sebanyak 100 peserta (Perwakilan Sekolah, Guru, Ketua Organisasi Wanita, Forkopimda, dan Ormas) mengikuti Smart Bangsaku, Bersatu Indonesiaku (Sehat Mental, Keluarga Cerdas dan Tangguh) yang digelar BNPT (Bandan Nasional Penanggulangan Terorisme) RI dan FKPT (Forum Kordinasi Pencegahan Terorisme) Provinsi Gorontalo di Aula Kementerian Agama Kota Gorontalo.
Dengan menghadirkan tiga narasumber yang yaitu Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Kolonel (sus) Dr. Harianto S.Pd. M.Pd dan Psikolog Wulansari Ardianingsih, M.Phil., M.Psi yang dipandu oleh Dr. (Chand) Kusmawaty Matara M.A Ketua Bidang Perempuan dan Anak FKPT Gorontalo.
Prof. Karmila Machmud, S.Pd, M.A., Ph.D selaku Ketua FKPT Gorontalo dalam sambutannya mengatakan bahwa Kagiatan ini merupakan bagian dari Program Kerja BNPT melalui FKPT, serta penunjukan Kota Gorontalo sebagai lokasi dengan melihat keberagaman dan kebersamaan masyarakat yang ada di Kota Gorontalo.
“Kota Gorontalo adalah Kota produktif terjalin dalam semangat kebersamaan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan persatuan dalam setiap aktifitas, ini sesuai dengan semangat daerah Gorontalo yang menjunjung tinggi Harmonisasi dalam kehidupan bermasyarakat” ungkapnya.
Lebih lanjut, Prof Karmila yang juga Guru Besar Universitas Negeri Gorontalo menyampaikan kegiatan Smart Bangsaku, Bersatu Indonesiaku membekali dan memotivasi untuk menjadi perempuan yang smart dan terus menginspirasi lingkungan sosial.
“Peran kita pada pencegahan radikalisme sebagai perempuan adalah bagaimana kita bisa membekali dan memotivasi diri untuk menjadi perempuan smart dan terus menginspirasi lingkungan sosial melalui aktivitas positif yang konsisten dan kritis Juga bisa membekali dan memotivasi anak menjadi anak smart dan tangguh dalam setiap aktifitasnya baik di lingkungan sekitar rumah, sekolah, tempat bermain, beribadah,” pungkasnya.
Ditempat yang sama Kabid Perempuan dan anak Dr.(Chand) Kusmawaty Matara M.A menjelaskan Kegiatan ini sangat penting dilaksanakan, mengingat keluarga dapat menjadi benteng dalam menangkal munculnya radikalisme dan terorisme.
“Kita sebagai seorang ibu dalam lingkungan keluarga memiliki peran penting dalam mendukung terciptanya ketahanan keluarga yang memiliki pemahaman tentang nilai toleransi dan nilai pancasila. Olehnya, diperlukan penguatan pengetahuan peran ibu sebagai ujung tombak keluarga dalam mencegah radikalisme sejak dini”, Tegas Kusma.
Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menanamkan sikap toleran dan menghargai kemajemukan bangsa pada anak usia sekolah, sekolah menengah pertama dan ibu sebagai pilar keluarga dalam menciptakan ketahanan keluarga sebagai salah satu upaya kita dalam menangkal radikalisme terorisme.***
