Matakita.co (Gorontalo) – DPRD Kota Gorontalo langsungkan rapat konsultasi, terkait persiapan pelaksanaan reses pada penutupan masa sidang pertama 2019.
Menariknya, pembahasan itu menyoal tentang uang pengganti transport masyarakat, yang menghadiri reses.
Hal ini di uangkap, Hais Karel Nusi selaku komisi C bahwa, mengingat, beberapa anggota masi mencalonkan diri kembali pada pemilu 2019, sehingganya ditiadakan uang pengganti transport, hal itu guna menghindari, agar dikemudian hari anggota DPRD tidak akan berbenturan dengan panwas. Senin (25/3/2019) Pukul 13.00 Wita.
Dilaksanakannya reses oleh anggota DPRD ialah salah satu bentuk pertanggung jawaban kinerja pada masyarakat. Anggota DPRD di tuntut untuk dapat mensiasati atau meyakinkan ke masyarakat terkait ditidakannya uang pengganti transport, untuk pencegahan blunder dikemdian hari.
Hal ini berbeda dengan DPD RI, dimana mereka mempunyai hak otonom dalam pengelolaan keuangan dan kekhususan bagi mereka untuk memberikan uang pengganti transport, dan hal tersebut diluar dari PP 18, tentang tidak memberikan uang pengganti transport. Tegas Ketua Komisi C.
Drs.Sutarto selaku Sekretaris Dewan Kota Gorontalo, ungkap bahwa Dalam kesepakatan rapat konsultasi dini hari, bahwa, reses akan dilaksanakan mulai pada tanggal 1- 6, bulan april 2019.
” DPRD sejak tahun 2015 hingga 2019 saat ini, tidak pernah memberikan uang transoprtasi, sejak saya jadi sekwan, tidak pernah pula tertuang kalimat di RKA yang membenarkan adanya pengganti uang transportasi”. Tegasnya.
Ditambahkannya, Mengingat tahun ini adalah tahun politik, sehingganya diharapkan adanya penuh kehati-hatian untuk mencegah adanya pinalti dari panwas, sehingganya disepakati untuk reses masa sidang pertama di tahun ini tidak memfasilitasi uang transport untuk anggota yang melaksanakan reses untuk konstituen. Terkecuali yang termasuk dalam RKA, semisal, spanduk, konsumsi dan lain sebagainya itu di adakan.Tutupnya.
