Matakita.co (Limboto) – Kelapa merupakan komoditas pertanian dengan tingkat produktivitas yang tinggi di Gorontalo selain Jagung. Ada yang berkomentar mengapa YESHU perusahaan dari China berkunjung ke kabupaten Gorontalo?
Padahal dari segi luas kabupaten Gorontalo berada pada urutan 37 nasional. Jauh dibawah kabupaten Indragiri Hilir seluas 394.244 hektar terluas nasional dan Tanjung Jabung Timur 58.620 hektar. Gorontalo hanya 21.357 hektar.
Rahmat Pomalingo menyampaikan, Kebun kelapa Gorontalo merupakan yang terbaik di Indonesia. Adalah Pola tumpang sari kelapa dan jagung telah mendongkrak produktivitas kelapanya.
“Jika rata-rata nasional 40 butir per pohon per tahun, produktivitas kelapa Gorontalo diperkirakan dua kali lipatnya.” Ungkapnya
Selain itu, Kepala Dinas Pertanian ini menjelaskan, Metode pola tumpang sari sendiri merupakan bentuk pertanaman campuran (Polyculture), berupa pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal tanam, dalam waktu bersamaan.
“Jagung ditanam dua hingga tiga kali dalam setahun, dan dalam satu siklus tanam dipupuk dua kali. Ditanam diantara kelapa. Jagung dipupuk, kelapapun mendapat manfaat.” Jelasnya
Salah satu Ahli tanaman dan perkebunan CIRAD Perancis, ketika berkunjung ke Gorontalo,mengungkapkan rasa penasaraanya terhadap kelapa yang ada di Gorontalo.
”Saya belum pernah melihat kelapa sesubur ini di wilayah lain Indonesia’ tutur Xavier Bonneau
Pemkab Gorontalo berharap metode ini bisa digalakkan, Pola tumpang sari membuat pendapatan petani meningkat. Petani pun tidak tergantung pada kelapa saat harga anjlok seperti saat ini. Masih ada pendapatan lain.
“Sudah saatnya tumpang sari diterapkan diperkebunan kelapa. Bisa tanaman apa saja, jagung, coklat, pinang, kacang tanah dst. Sudah saatnya pula kelapa kita dirawat dan dipupuk.” Tutup Kadis Pertanian.