Matakita.co (Gorontalo) – Pada siang Pukul 13.30 Wita, Jalanan di depan Rumah Dinas (Rudis) Bupati Gorontalo tampak ramai di padati masyarakat Kota Hingga Kabupaten Gorontalo. Ratusan warga, mulai dari anak – anak hingga orang tua memadati ruas jalan. Orang-orang berbusana penuh warna berkumpul menunggu aba-aba pelepasan bendera star oleh Bupati.
Inilah suasana Carnaval Festival Pesona Danau Limboto. Festival 2019 ini menyuguhkan budaya dan adat istiadat berbagai macam suku, mulai pakaian khas karawo, tata cara Dikili (Dzikir), pernikahan, tarian ritual Dayango, beladiri Langga, sampai adat jawa yang menghadirkan tarian reog ponorogo. Tak lupa, orang warga Polahi (suku primitif yang melarikan diri ke hutan), hingga pakaian kreatifitas oleh setiap Dinas yang turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Parade yang di buka langsung oleh Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, diawali dari depan Rudis, berakhir di kawasan Sport Centre Limboto. “Agenda Festival ini sudah dilaksanakan sudah 4 kali, sejak memimpin sebagai Bupati Kabupaten Gorontalo” tutur Nelson. Minggu (22/9/2019).
Prof. Nelson mengatakan, Festival Pesona Danau Limboto (FPDL) dilaksanakan sejak tahun 2016 pada tingkat lokal, tahun 2017 mulai masuk tingkat Nasional, dan 2 tahun terakhir menjadi Go – Internasional.
Lanjut Bupati Gorontalo itu, keramaian tersebut sudah berlangsung mulai pagi hari dengan menghadirkan 75 ribu warga yang mengikuti goyang mopobibi.
Song Carnaval ini sengaja dilakukan dalam mewujudkan pembangunan yang tetap mengakar pada budaya Indonesia dan Budaya Gorontalo. “Dalam Carnaval ini seluruh Budaya Indonesia yang ada di Gorontalo turut hadir memeriahkan kegiatan tersebut, anatara lain, Bugis, Sunda, Jaton, dan lain sebagainya.” Ujarnya.

Diakhir sambutannya, Nelson melepas secara resmi Carnaval Budaya yang digelar pada Festival Danau Limboto 2019.

