Matakita.co (Boalemo) – Bantuan Sosial (Bansos) seyogyanya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu, apalagi ditengah mewabahnya Virus Corona Disease (Covid-19). Bantuan tersebut juga tanpa dimintai pungutan ataupun potongan.
Namun, yang terjadi di Desa Buti justru sebaliknya. Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) yang harusnya diterimakan sebesar Rp. 1.200.000, malah mengalami pengurangan sebesar 100 ribu.
Kepada Matakita.co, Salah seorang penerima BLT DD Mansur menyampaikan, bahwa setelah di hitung bantuan yang diberikan tidak sesuai dengan yang tertera.
“Saat menerima itu memang hanya satu juta seratus ribu rupiah. Saat itu yang menghitung ada 4 orang. Memang saat itu kami melihat tertulis di situ satu juta dua ratus.” Terang Mansur Rabu, (27/05/2020)
“Kami fikir hanya memang seperti itu besarannya, Jadi kami terima saja pak. Namanya juga dapat bantuan jadi kami sudah bersyukur pak.” Tambahnya lagi
Sementara itu, salah seorang tokoh Pemuda Desa Buti Faisal Husuna menyayangkan kejadian tersebut. Ditengah merosotnya perekonomian masyarakat, masih ada kejadian seperti itu.
“Miris sebenarnya jika memang benar ada pungutan liar yang diambil dari masyarakat, apalagi itu diambil dari bantuan sosial. Kasihan masyarakat, apalagi Dampak ekonomi dari Pandemi ini sangat terasa.” Jelas Faisal
Dirinya berharap, pihak Pemerintah Desa bisa jeli dalam menyalurkan bantuan. Kejadian seperti ini hanya akan memunculkan stigma negatif dimasyarakat.
“Kejadian seperti ini jangan sampai terulang lagi, kami akan terus melakukan pengawalan terkait dengan kejadian ini. Jika benar ada Pungli di lingkungan Pemdes Buti, kami akan melaporkan kepada pihak terkait.” Tutupnya
Matakita.co telah berupaya menghubungi Kepala Desa Buti via telepon seluler dan pesan singkat. Hingga berita ini diturunkan Kepala Desa Buti tidak merespon selulernya.
Penulis : Alkif
Editor : Ti Kadi