MataKita.co, Gorontalo – Program Studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) dan Program Studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Mamuju (UNIMAJU) resmi menandatangani Implementation Arrangement (IA) pada Sabtu, 6 September 2025, di Asrama Haji Gorontalo. Perjanjian ini menjadi tindak lanjut atas kerja sama yang telah terjalin sebelumnya dalam rangka memperkuat pelaksanaan Catur Dharma Perguruan Tinggi.
Kerja sama ini mencakup berbagai ruang lingkup, antara lain penyelenggaraan kuliah tamu dan dosen praktisi secara bergantian, penelitian kolaboratif dosen dan mahasiswa, publikasi ilmiah bersama, seminar ilmiah, pengabdian masyarakat, workshop peningkatan kapasitas, pengembangan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE), hingga pemanfaatan bersama fasilitas laboratorium.
Dekan Fakultas Sains dan Ilmu Komputer (FSIK) UMGO, Dr. Mohamad Ervandi, S.Pt, MP, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini. “Kerja sama antar prodi peternakan ini adalah langkah strategis untuk memperluas jejaring akademik sekaligus meningkatkan kualitas pembelajaran, penelitian, dan pengabdian. Harapannya, kolaborasi ini tidak hanya berdampak pada pengembangan dosen, tetapi juga membuka kesempatan lebih luas bagi mahasiswa untuk belajar dan berkompetisi di tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya.
Sementara itu, Kaprodi Peternakan UMGO,
Dr. Widiastuti Ardiansyah, S.Pt., M.Si., menegaskan bahwa sinergi ini akan menjadi motor penggerak dalam pengembangan prodi ke depan.
“Melalui IA ini, kami ingin menciptakan ekosistem akademik yang produktif, di mana dosen dan mahasiswa bisa bersama-sama menghasilkan karya ilmiah, melakukan penelitian aplikatif, hingga kegiatan pengabdian masyarakat yang relevan dengan kebutuhan daerah. Semoga kerja sama ini memberikan manfaat nyata bagi pengembangan peternakan dan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Dengan penandatanganan IA ini, UMGO dan UNIMAJU mempertegas komitmen untuk berjalan bersama dalam melahirkan tenaga pendidik, peneliti, dan lulusan yang unggul, berdaya saing, serta mampu menjawab tantangan pembangunan di sektor peternakan.
