MataKita.co, Makassar– Striker PSM Makassar Pavel Puriskhin tampil hebat saat melawan Semen Padang di Pekan ke 27 Liga 1 Gojek Traveloka Indonesia, pemain asal Uzbek itu berhasil mencetak gol spektakuler melalui tendangan pojok yang langsung menembus sudut jauh gawang Juanda Eka Putra. Gol ketiga Pavel cukup istimewa karena sebelum menjamu Semen Padang, Pavel mengalami tekanan publik Makassar terkait penampilannya di tiga laga sebelumnya mendapat kritikan dan mendapat sinyal tidak pertahankan PSM Makassar.
Sangat wajar ketika pemain yang pernah menjajal Liga super Malaysia tersebut sedikit emosional dalam merayakan gol ketiganya bersama Juku eja, gol Pavel saat melawan Semen Padang mengingatkan kita pada legenda abadi sepakbola Makassar Ramang, dan jugs mantan Striker PSM Ahmad Amiruddin juga pernah menciptakan gol serupa. Dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 4-0 setidaknya pavel berkontribusi terciptanya beberapa peluang.
Dalam setiap penampilannya Ia terlihat sesekali menembak dari jarak cukup jauh namun selalu melambung tinggi, sepertinya ia ingin mecoba mencetak gol yang sama seperti ia yang lakukan di Liga Khazakztan.
Daeng Pakeso julukan Pavel dari Suporter PSM mungkin merasa sedikit grogi Atmosper Liga Indonesia dengan dukungan hingga 20 ribu suporter setiap laga kandang merupakan hal baru Pavel Puriskhin, karena di klub sebelumnya ia tidak pernah merasakan hal tersebut “Saya senang sekali. Ini pertama kalinya bagi saya, karena saat di Malaysia, suporter tidak seantusias ini. Terima kasih,” ungkap Pavel, tapi ia harus terbiasa dengan hal tersebut, sebab mimpi pemain asing berlaga di Indonesia bukan soal finansial tapi atmosper.
Kayakinan akan membaiknya penampilan Pavel bukan hal yang mustahil sebab ia punya kemampuan untuk itu, saat debutnya membela tim UiTM asal Malaysia ia langsung mencetak hatrick dan mencetak 14 gol dari 14 penampilannya disana. Selain itu Robert Albert juga ahli dalam mengembangkan pemain.
Sekedar informasi, Pavel sebenarnya juga ahli tendangan bebas setidaknya Robert juga harus memberi sesekali kepercayaan kepadanya dalam mengeksekusi bola mati.
