Beranda Mimbar Ide Menakar Ekspansi Kader Muhammadiyah di Perguruan Tinggi Non PTM

Menakar Ekspansi Kader Muhammadiyah di Perguruan Tinggi Non PTM

0
Muhammad Hidayat Djabbari

Oleh : Muhammad Hidayat Djabbari*

Milad Muhammadiyah yang ke 105 tahun menandakan bahwa salah satu organisasi dakwah terbesar dan berkemajuan ini menjadi bukti sejarah atau pelopor dalam mengawal kemerdekaan republik indonesia, karena kemerdekaan indonesia sendiri baru berumur 73 tahun dibandingkan dengan umur organisasi Muhammadiyah. Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat islam telah menjadi wadah dalam memajukan gerakan dakwah islam yang berkemajuan dinegeri ini, social capital atau modal sosial Muhammadiyah sudah ada diseluruh pelosok negeri, Modal sosial Muhammadiyah menurut Fajlurrahman Jurdi adalah berupa amal usaha seperti panti asuhan, rumah sakit dan sekolah serta perguruan tinggi dalam jumlah yang cukup banyak. Social capital, bagi sebuah institusi sosial adalah merupakan syarat penting untuk membangun kekuatan, dan melanjutkan rumusan-rumusan kerja organisasi.

Amal usaha sebagai suatu modal sosial muhammadiyah harus dikelolah dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan dakwah perserikatan Muhammadiyah, amal usaha harus menjadi penopang dalam mencerdaskan masyarakat untuk mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya yaitu masyarakat yang baldatun, toyyibatun warabbulgafur. Sebagai organisasi yang memiliki modal sosial ini pula harus di dukung dengan ekspansi kader perserikatan, ekspansi dalam artian memperluas atau memperbanyak jumlah anggota.

Salah satu cara dalam melakukan ekspansi kader perserikatan selain dari faktor biologis atau keturunan keluarga muhammadiyah adalah melalui organisasi otonom atau ortom-ortom yang ada di Muhammadiyah. Salah satu ortom yang produktif dalam melakukan ekspansi kader perserikatan adalah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah atau IMM. IMM merupakan organisasi kemahasiswaan islam dibawah nauangan PP Muhammadiyah yang bergerak untuk memperluas dakwah di masyarakat, khususnya mahasiswa sebagai objek dakwah muhammadiyah dan mahasiswa merupakan sasaran yang strategis dalam melakukan ekpansi kader perserikatan.

IMM dalam menjalankan roda organisasi melakukan berbagai upaya/usaha kaderisasi yang bertujuan untuk menambah kader perserikatan sebagai pelanjut atau regenerasi Muhammadiyah, atau dengan kata lain kaderisasi yang dilakukan ini secara langsung menambah kuantitas masyarakat muhammadiyah. Untuk itu IMM menjadi salah satu wadah strategis dalam melakukan ekspansi kader perserikatan Muhammadiyah baik itu dilakukan di perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) maupun perguruan tinggi non Muhammadiyah.

Namun, yang menarik dan perlu untuk disoroti adalah perguruan tinggi non PTM yakni perguruan tinggi yang bukan merupakan amal usaha Muhammadiyah sperti UI, UGM, ITB, UNHAS, dan lain-lain. Kenapa perguruan tinggi non PTM perlu disoroti, karena banyak orang-orang besar atau tokoh-tokoh nasional atau pejabat-pejabat pemerintahan yang mengambil posisi strategis dinegeri ini lahir atau alumni dari perguruan tinggi non PTM dibandingkan dengan perguruan tinggi Muhammadiyah.

Muhammadiyah harus berfikir bagaimana caranya untuk memiliki kader perserikatan yang memiliki posisi strategis dinegeri ini seperti orang-orang besar, tokoh-tokoh nasional dan pejabat pemerintahan yang memiliki posisi strategis di negeri ini dan orang-orang tersebut biasanya berasal dari alumni perguruan tinggi non Muhammadiyah. Karena, posisi tersebut sangat penting dan strategis untuk mengakomodir kepentingan-kepentingan masyarakat perserikatan muhammadiyah dan untuk kepentingan dakwah muhammadiyah. Salah satu caranya adalah melalui kaderisasi di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang berada di perguruan tinggi non Muhammadiyah tanpa mengesampingkan perguruan tinggi Muhammadiyah.

Untuk itu perserikatan Muhammadiyah melalui PP Muhammadiyah dan seluruh jajarannya termasuk Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah harus menyoroti aktifitas/gerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang berada diperguruan tinggi non Muhammadiyah, dengan memberikan support dan bantuan untuk kepentingan kaderisasi di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatnkan modal sosial Muhammadiyah untuk membantu IMM dalam menjalankan trilogi gerakan IMM yaitu intelektualias, religius dan humanitas di masyarakat kampus atau mahasiswa. Ketika hal tersebut dilakukan maka niscaya banyak kader-kader perserikatan Muhammadiyah yang memiliki peran strategis di negeri ini.

Selamat Milad Perserikatan Muhammadiyah yang ke-105 Tahun, “tetap menjadi wadah dakwah untuk mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya”.

Ditulis di Tamirul Masajid, Jln. Banda, Kota Makassar.

*) Penulis adalah Ketua Umum Pikom IMM Ekonomi Sosial Politik Universitas Hasanuddin

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT