Beranda Mimbar Ide Sumpah Pemuda Adalah Kutukan Sejarah

Sumpah Pemuda Adalah Kutukan Sejarah

0
M. Ahsan Agussalim (kiri)

Oleh : M. Ahsan Agussalim*

Kami putra dan putri indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah air indonesia
Kami putra dan putri indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa indonesia
Kami putra dan putri indonesia, mengaku menjunjung bahasa persatuan, bahasa indonesia

Kurang lebih pemuda pernah mengatakan sumpah semacam itu, yang diiringi oleh semangat euforia dan rasa heroik yang dibalut dengan komitmen mendalam untuk menjaga integritas dan keutuhan sebuah bangsa yang berawal dari spirit kepemudaan. Bertepatan pada hari ini tanggal 28 oktober 2018 diperingati hari sumpah pemuda yang tentunya penulis rasa tidak cukup hanya dengan sebuah peringatan seremonial saja baik itu berupa aksi demonstran di jalanan, dialog pada setiap sudut warung kopi dan berbagai macam pola penyelenggaraan lainnya sebagai ajang untuk merefleksi nalar kepemudaan.

Kita harus sadar bahwa sumpah pemuda bukanlah hanya sekadar momentum yang berlalu setahun sekali dan pergi begitu saja tanpa menyisakan sedikit romantisme heroik sang pemuda yang pernah ditorehkan kecuali pada hari peringatannya kembali. Sumpah pemuda sejatinya adalah sebuah kutukan sejarah yang pernah diikrarkan oleh para pemuda-pemudi indonesia pada tahun 1928 yang kemudian harus ditanggung oleh generasi pemuda sampai hari ini yang jika diabaikan kutukan itu maka akan menimbulkan kedurhakaan pada kondisi kepemudaannya diindonesia. misalnya pemuda bisa saja harus siap menerima penjajahan yang kemungkinan akan menemuinya dengan wajah yang baru.

poin-poin sumpah pemuda yang terdapat di dalamnya nilai kesatuan dan persatuan serta pelestarian nilai kepribadian kultural yakni bahasa, merupakan tanggung jawab yang berkelanjutan serta pengabdian yang abadi Yang harus terus dijaga oleh para pemuda Indonesia hingga hari ini. sebenarnya jika kita ingin berkontemplasi pada setiap poin sumpahnya memiliki aspek yang sangat berfungsi memainkan psikologis dan emosional para pemuda untuk terus menjaga kedaupatan bangsa sekaligus menjadi kutukan kolektif bahkan terstruktur yang berlaku bagi seluruh rakyat pemuda indonesia jika tidak dikawal dengan baik pengamalannya. Mari kita melihat secara singkat kutukan apa yang akan diterima jika point sumpah pemuda itu dilanggar

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertanah air satu, tanah air indonesia

tanah yang diatasnya menampung berbagai kehidupan rakyat Indonesia, tanah yang bertumpu sejuta harapan dan cita-cita hidup rakyat indonesia yang harmonis adalah sebuah beban berat yang harus diketahui oleh pemuda untuk dijaga dengan baik dengan semangat idealisme para pemuda. Jangan biarkan intervensi negara lain mencoba untuk melakukan invasi investasi dalam negara indonesia Bahkan sekalipun itu rakyat indonesia sendiri jika ada yang mencoba sewenang-wenang menyuburkan kepentingan sepihak dan tidak menghendaki sebuah kehidupan bersama maka wajib untuk pemuda harus memeranginya. Karena jika pemuda tidak memaknai itu bahkan pemuda Indonesia sendiri yang menjadi pelakunya maka sama saja kita akan mengulangi kutukan sejarah penjajahan indonesia yang menyedihkan dan akan membawa penindasan dalam bentuknya yang paling keji.

Kami putra dan putri indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia

Pada point ini menegaskan bahwa tidak ada perbedaan diantara kita. Kulit berwarna hitam ataupun putih, dari suku apa, daerah mana, penganut agama apa, berpaham apa, yang jelas itu merupakan takdir yang didesain oleh tuhan untuk menjadi suatu pendekatan dalam menyikapi persatuan bangsa yang harmonis yakni satu bangsa, bangsa Indonesia. Namun kemudian jika nilai ini dilanggar, perbedaan susah untuk diterima, bahkan dijaga maka akan menimbulkan sebuah perpecahan yang berhujung pada perang persaudaraan antar bangsa indonesia dan ini tentu akan menjadi kutukan berupa beban moral serta kekejian bagi para kaum muda yang dianggap gagal dalam menjalankan fungsi kepemudaannya sebagai garda terdepan dalam menjaga integritas bangsa dan negara Indonesi

Kami putra dan putri indonesia, menjunjung tinggi bahasa satu, bahasa Indonesia

Negara indonesia adalah negara yang memiliki tingkat keragaman bahasa yang sangat pluralistik dan ini adalah karakteristik negara Indonesia sebagai negara yang kaya akan peradaban bahasa. Namun satu hal yang harus dirawat dan dijaga oleh seorang pemuda sejak diikrarkannya sumpah pemuda bahwa yang menjadi simpul dalam merangkul seluruh keragaman budaya menjadi suatu kesatuan bangsa adalah bahasa. Maka dari itu pemuda harus senantiasa mencintai bahasa indonesia dengan baik dan memahamkan dengan tepat terhadap masyarakat awam yang kurang mengerti akan fungsi bahasa sebagai aspek pemersatu agar kiranya jangan ada yang merasa superior terhadap bahasa yang terjebak pada tendensi primordial. Karena jika tersebut ini terjadi maka pemuda lagi dan lagi harus merasakan betapa perihnya pertikaian dan tidak lagi bisa memandang indahnya keragaman bahasa.

Berdasarkan refleksi kutukan sederhana yang telah dijabarkan diatas yang kemungkinan masih banyak dampak buruk lain yang secara sadar kita sadari bersama sebagai pemuda, tentunya harus senantiasa kita renungi bersama sebagai pemuda serta menyelesaikannya dengan bijak agar sejarah kelam pemuda di tanggal 28 oktober 1928 dalam membebaskan Indonesia dari segala tetek bengek penjajahan tidak menghantui para generasi muda kedepannya dan satu hal yang harus kita yakini bahwa hari sumpah pemuda adalah reflekesi untuk mempertanyakan kembali sudah sejauh mana kontribusi pemuda pada hari ini dalam mengamalkan ke tiga pilar sumpah pemuda dan tidak cukup untuk hanya sehari saja tapi berhari-hari hingga bangsa indonesia menuai cita-cita kehidupannya yang diinginkan sesuai amanat UUD 1945.

*) Penulis adalah ketua umum PC IMM Gowa2

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT