Beranda Kesehatan Kehidupan 2050 ; Tentang Kesehatan di Masa Depan

Kehidupan 2050 ; Tentang Kesehatan di Masa Depan

0

Oleh : Suci Sasmita*

“ If we could give every individual the right amount of nourishment and exercise, not too little and not too much, we would have found the safety way to health.”

Kata-kata di atas diucapkan oleh Hippocrates, salah satu tokoh kedokteran yang memberikan pengaruh yang cukup besar dalam perkembangan ilmu pendidikan khususnya bidang kesehatan. Dari paragraph tesebut adalah alasan untuk terus melakukan pemantauan kesehatan yang kian hari kian mudah. Keadaan ini sedikit banyaknya disebabkan oleh ledakan tekhnologi wearable, ditambah dengan pertumbuhan koneksi internet. Dari aplikasi di ponsel cerdas hingga pelacak kebugaran, seseorang dapat mengukur detak jantung, tekanan darah, kebiasaan makan, jumlah kalori yang dibakar, dan jumlah langkah yang mereka lakukan dalam sehari.

Pada pertengahan abad, tren ini akan menjadi norma bagi sebagian besar dunia karena akses internet menjadi hal yang universal. Menurut laporan oleh Persatuan Telekomunikasi Internationl (ITU) PBB pada tahun 2018, sekitar 90% dari populasi dunia (diperkirakan menjadi 9,73 miliar orang pada taun 2050) akan memiliki akses ke layanan internet.

Dikombinasikan dengan ratusan miliar kamera, sensor diseluruh wilayah menghasilkan ledakan data dan berakhir pada terciptanya “ Internet Of Things”. Jumlah data yang dihasilkan setiap hari akan sangat besar, dan sebagain besar akan bersifat medis.

Pengobatan dengan bantuan Artificial Intelegent

Otoritas kesehatan data medis dan praktisi harus bersaing dengan analisis canggih dan pembelajaran mesin (Alias AI) akan diandalkan untuk memantau semuanya. AI akan digunakan untuk menganalisis data pasien untuk tanda-tanda kemungkinan kondisi kesehatan dan memprediksi kemungkinan yang akan datang.

Hal ini akan memberikan kemudahan pada praktisi kesehatan untuk mendeteksi masalah sebelumnya dan mendiagnosis kasus dengan kecepatan dan efisiensi yang lebih besar (dan dengan risiko kesalahan diagnosis yang lebih kecil). Riwayat pasien juga akan jauh lebih mutakhir dan terperinci, dan pemantauan pasien secara real-time akan tersedia untuk orang tua dan orang-orang berisiko terkena strok, serangan jantung , dll.

Selain itu, AI juga akan bertanggung jawab untuk menganalisis pola kesehatan di seluruh dunia untuk melacak pandemic dan penyebaran penyakit. Kemampuan untuk melacak vector penyakit dan mengantisipasi mutasi pada virus yang ada, akan menjadi semakin penting karena perubahan iklim menyebabkan peningkatan penyebaran virus mematikan di seluruh dunia.

Terakhir, namun tak kalah pentingnya, penelitian dengan bantuan AI akan mengarahkan pada pengembangan pengobatan dan metode penyembuhan terbaru pada penyakit. Pada produksi obat damn vaksin adalah proses yang lama dan memakan biaya, oleh sebab itu perusahaan farmasi besar sudah beralih ke platform AI untuk membantu penemuan obat.

Panyakit Mental menjadi Pandemi Baru

Banyaknya penyakit degenerative hilang ( atau akan segera hilang) pada tahun 2050, penyakit lain akan  muncul untuk menggantikannya. Pada tahun 2030-an, depresi dan penyakit mental diperkirakan akan menyalip penyakit jantung menjadi masalah kesehatan terbesar di seluruh dunia. Faktor-faktor yang berkontribusi akan mencakup utang piutang, pengangguran, kekerasan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, perang, tekanan hidup di lingkungan perkotaan, degradasi lingkungan dan bencana.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), antara 2015-2050, proporsi populasi dunia berusia 60 tahun atau bahkan lebih. Dari sekitar 900 juta menjadi 2 miliar (12% hingga 20%), dari orang-orang ini akan menderita gangguan kognitif (yaitu,demensia, Alzheimer, Parkinson,dll).

Sementara perbaikan dalam diagnostik dan pengobatan akan mengatasi masalah kesehatan ini dengan efesiensi yang lebih besar, karena depresi akan menjadi penyebab utama “ tahun-tahun yang hilang” ( tahun-tahun hidup dalam keadaan kesehatan yang  buruk). Juga, dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan kesadaran public akan distigmasi mengalami perbaikan. Menurut survey yang dilakukan oleh Health Partners Insititute, antara 2017 dan 2019, presentase orang yang merasa nyaman menceritakan penyakit mental mereka meningkat dari 66% menjadi 71%. Survey yang sama mencatat peningkatan individu yang mau berbicara dengan teman tentang penyakit mental mereka (34% menjadi 41%), serta penurunan keengganan untuk mencari bantuan (50% menjadi 46%). Jelas, peningkatan prevalensi mengarah pada peningktan kesadaran dam sikap yang lebih sehat.

Pemeriksaan Virtual

Berkat pertumbuhan akses internet broadband, mungkin juga dokter dan pasien tidak perlu bertemu langsung pada pertengahan abad ini. Sementara konsultasi tatap muka akan tetap ada dan akan menjadi metode yang dipilih dalam kasus-kasus serius, “konsultasi jarak jauh” akan menggantikan sebagian besar pemeriksaan rutin.

Dengan menggunakan sensor rumah tangga, perangkat yang dapat dikenakan, dan internal, pasien dapat dengan mudah mengirim data perawatan kesehatan ke dokter yang akan menafsirkannya dengan bantuan AI dan mengirimkan saran sebagai balasannya, seiiring waktu, konsultasi ini kemungkinan akan menjadi lebih canggih, beralih dari ketergantungan pada perangkat dan aplikasi seperti Skype atau Zoom, hingga akhirnya menyertkan penggunaan realitas virtual yang imersif.

Ketika dipasangkan dengan kemajuan dalam pembelajaran mesin dan AI, pasien mungkin bahkan tidak memerlukan dokter ahli untuk memberikan saran sama sekali. Faktanya, lebih banyak orang diseluruh dunia dapat mempercayakan informasi kesehatan mereka kepada kecerdasan buatan (praktisi virtual, atau “VP”) yang akan memberi tahu mereka apa yang mungkin salah, berdasarkan gejalanya. Dengan kemajuan robotika, umpan balik sensorik (alias haptics), dan realitas virtual, dokter juga akan dapat melakukan operasi pada pasien di belahan dunia lain “ teleoperasi”. Sementara suite bedah robotic, yang tehubung ke internet, akan melakukan operasi sebenarnya, kemungkinan akan menjadi tugas ahli bedah (menggunakan setelan VP seluruh tubuh) untuk mengontrol prosedur.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT