Matakita.co (Gorontalo) – Cuaca alam yang tidak bisa diprediksi, mulai dari hujan deras yang dapat memicu banjir, sampai dengan gempa bumi yang sewaktu-waktu dapat terjadi tentu saja kerap meresahkan masyarakat den
Atas dasar itulah, Komandan Korem 133/Nani Wartabone Kolonel Czi Arnold AP Rituauw berinisiatif kembali menghidupkan Siskamling yang selama ini sudah dilupakan.
Siskamling yang dilengkapi dengan Jidor atau kentongan yang terbuat dari bambu, yang dirancang sedemikian rupa untuk menghasilkan suara yang dapat membangunkan masyarakat bila terjadi sesuatu yang berbahaya.
Hal ini dimaksudkan, jika terjadi bencana atau cuaca ekstrim secara tiba-tiba, siskamling yang dapat memberi peringatan dini, terutama yang berada dikawasan pantai.
Langkah awal yang dilakukan Danrem Arnold adalah dengan memerintahkan setiap satuan Kodim sampai tingkat Babinsa untuk kembali menggalakkan Siskamling dimasyarakat.
“Diharapkan peran Babinsa di lapangan untuk mengajak kepada masyarakat dalam menghidupkan kembali Siskamling di wilayah masing-masing pada setiap Desa dan Kelurahan, dengan berkoordinasi antar tiga pilar yang ada di Desa maupun Kelurahan.” Terang Danrem kepada Anggotanya, Kamis (16/01/2020).
Dengan adanya Siskamling, Arnold berharap masyarakat dapat memahami langkah tersebut semata-mata demi kebaikan bersama untuk mengantisipasi hal-hal buruk yang akan terjadi.
Tak hanya itu, mengantisipasi bencana yang akan terjadi secara ending warning, KOREM 133/Nani Wartabone gandeng Pemerintah daerah, BP DAS dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta unsur terkait lainnya juga melakukan penanaman Manggrove.
“Sebanyak 1.029.000.000 Manggrove ditanam sepanjang tahun 2019, guna untuk mencegah dampaknya bencana banjir dan longsor, juga untuk menahan air laut. Semua ini dilakukan untuk ketentraman masyarakat Gorontalo dalam beraktifitas baik di daratan maupun di laut agar bisa terhindar dari segala bencana yang akan terjadi ke depan.” Tutup Arnold
