Matakita.co Gorontalo Utara – Banjir merendam sebagian wilayah di Kecamatan Tomilito dan Kwandang di Kabupaten Gorontalo Utara sejak pukul 15.30 Wita, Sabtu.
Seperti di Desa Milango, Dambalo dan Jembatan Merah Kecamatan Tomilito, serta Desa Moluo, Kecamatan Kwandang.
Data sementara Kepala Desa Milango, Kecamatan Tomilito, Eman Kadir menyebut sekitar 34 unit rumah di desa itu terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 30-70 senti meter.
Banjir tidak hanya merendam permukiman warga, namun ikut merendam areal pertanian baik sawah dan jagung.
Termasuk sempat menutup akses jalan utama di desa itu. “Kendaraan tidak dapat melintas akibat ketinggian air tergolong ekstrem,” ujarnya.
Ia mengatakan, banjir terjadi akibat luapan daerah aliran sungai (DAS) di wilayah tersebut, ditambah lagi jebolnya tanggul pengaman sungai.
Pemerintah desa katannya, masih melakukan pendataan kepala keluarga terdampak banjir yang belum surut hingga Sabtu malam.
Pantauan MataKita, banjir juga merendam Desa Dambalo di Dusun Simpang Tiga sekitar 7 unit rumah terendam air dengan ketinggian 40-70 senti meter.
Satu unit rumah rusak ringan akibat longsor kecil di bantaran DAS.
Sementara itu, banjir juga merendam permukiman warga di Desa Jembatan Merah, Kecamatan Tomilito.
“Curah hujan sangat tinggi menyebabkan luapan air sungai masuk ke permukiman warga,” ujar Sukri, warga desa setempat.
Ketinggian air terparah di lintas Sulawesi kompleks asrama Satuan Radar 224 Kwandang.
Puluhan unit rumah terendam, 1 unit SMK dan ruas lintas Sulawesi yang sempat menimbulkan antrean panjang kendaraan dari dan ke Gorontalo.
Ketinggian air bervariasi mulai dari lutut hingga mencapai pinggang orang dewasa.*
