MataKita.co, Makassar – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Keilmuan dan Penalaran Ilmiah (KPI) Universitas Hasanuddin (Unhas) sukses menyelenggarakan Hasanuddin Conference 2025, sebuah rangkaian kegiatan ilmiah yang terdiri dari seminar dan konferensi. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini mengangkat tema besar “Solusi Strategis Menghadapi Krisis Iklim dari Berbagai Interdisipliner”, sebagai respons terhadap krisis iklim yang kian mendesak dan tak bisa lagi diabaikan.
Seminar digelar pada 14 Juni 2025 bertempat di Auditorium Prof. A. Amiruddin, Fakultas Kedokteran Unhas. Acara ini menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi, masing-masing mewakili bidang sosial (Muh. Adnan Kasogi, S.Sos., M.Si.), hukum (Prof. Dr. Syamsuddin Muhammad Noor, S.H.), dan lingkungan (Slamet Riadi).
Seminar ini juga menghadirkan keynote speaker, Nisbah Isnaeny, S.T., M.T. Para pembicara menekankan bahwa krisis iklim bukan sekadar persoalan lingkungan, melainkan masalah kompleks yang menyentuh berbagai aspek sosial, hukum, dan ekonomi. Salah satu topik penting yang mengemuka adalah dampak aktivitas pertambangan terhadap kerusakan ekosistem.
Kegiatan dilanjutkan keesokan harinya, 15 Juni 2025, dengan konferensi ilmiah yang berlangsung di Ruang Kuliah Patologi Anatomi (RPA) Lantai 2, Fakultas Kedokteran Unhas. Sebanyak 32 peserta dari 12 organisasi mahasiswa (ormawa). Mereka dibagi ke dalam tiga panel diskusi.
Konferensi ini juga menghadirkan tiga penanggap ahli yang memberikan kritik dan masukan konstruktif terhadap paparan para peserta. Ketiga penanggap tersebut adalah:
*Nisbah Isnaeny, S.T., M.T., Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup Madya Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan,
* Dr. Tri Fenny Widayanti, S.H., M.H., Dosen Fakultas Hukum Unhas,
* Zulkifli, Permanent Volunteer dan Programme Officer EarthHour Makassar.
Ketua Panitia Hasanuddin Conference 2025, Tanwir, menyampaikan bahwa kegiatan ini menghasilkan prosidingilmiah yang memuat rangkuman diskusi serta rekomendasi strategis sebagai bentuk kontribusi nyata dalam pelestarian lingkungan hidup.
“Luaran dari kegiatan ini nantinya akan menjadi rekomendasi solusi untuk permasalahan iklim, khususnya di wilayah Makassar. Selain itu, hasilnya juga bisa dijadikan referensi dalam penyusunan policy brief apabila dibutuhkan,” ujar Tanwir saat ditemui di sela-sela kegiatan.
Hasanuddin Conference 2025 menjadi bukti nyata bahwa generasi muda, khususnya mahasiswa, memiliki peran strategis dalam mengadvokasi isu-isu lingkungan. Melalui ruang dialog ilmiah yang solutif dan inklusif ini, UKM KPI Unhas berhasil memfasilitasi kolaborasi lintas disiplin demi menghadirkan solusi bagi tantangan iklim global.
