Beranda Mata Publik Penghormatan Terhadap Sang Proklamator, Ferry Tas Dt. Toembidjo Ciptakan Puisi “Suara...

Penghormatan Terhadap Sang Proklamator, Ferry Tas Dt. Toembidjo Ciptakan Puisi “Suara Yang Tak Pernah Padam”

0

Matakita.co, Blitar (10/02) – Puisi bukan sekadar rangkaian kata, melainkan gema jiwa yang lahir dari perenungan mendalam. Demikian pula yang tersirat dari untaian bait yang ditulis oleh H. Ferry Taslim., S.H., M.Hum., M.Si., Dt. Toembidjo, Koordinator I pada Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Kejaksaan Agung RI, usai menunaikan ziarah ke makam Sang Proklamator, Ir. Soekarno, di Blitar, Jawa Timur.

Puisi berjudul “Suara yang Tak Pernah Padam” ini adalah refleksi batin seorang pejabat negara sekaligus pemangku adat Minangkabau, yang menyatukan jejak langkah pengabdian hari ini dengan nyala perjuangan masa lalu. Melalui bait-bait yang tegas, lantang, sekaligus puitis, Ferrytas menghadirkan kembali suara Bung Karno yang tak pernah mati: suara yang membangunkan, membakar, dan menggetarkan bangsa untuk terus berdiri tegak menjaga martabatnya.

Berikut puisinya:

Suara Yang Tak Pernah Padam

Bung,
suaramu bukan sekadar kata,
tapi dentuman petir di langit bangsa.
Kau ajarkan kami berdiri tegak,
bukan menunduk pada deru kuasa,
bukan meratap pada nasib buta.

Bung,
di setiap helai merah putih yang berkibar,
aku mendengar degup jantungmu—
“Indonesia! Merdeka! Merdeka!”
Gema itu tak pernah padam,
menembus ruang, menembus zaman.

Bung,
kau kobarkan api yang tak bisa dipadamkan,
kau tanamkan harga diri yang tak bisa diperdagangkan.
Engkau lantang berkata:
Bangsa ini bukan pengemis!
Bangsa ini bukan budak!
Bangsa ini berdiri di atas kakinya sendiri!

Bung,
meski tubuhmu terbaring dalam pelukan Ibu Pertiwi,
suaramu masih menggetarkan angkasa.
Kau ajarkan kami mencintai negeri,
bukan dengan bisikan lembut,
tapi dengan teriakan yang membangunkan jiwa!

Bung Karno,
selama darah masih mengalir di nadi bangsa ini,
selama bendera masih menari di tiang negeri,
suaramu akan tetap hidup,
lantang, tegap, bergema,
selamanya!

Oleh; Ferrytas

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT