MataKita.co, Gowa – Tulang punggung kemajuan sebuah daerah salah satunya sangat ditentukan oleh penguasaan literasi dalam masyarakatnya. Literasi secara umum banyak dipahami sebagai tradisi intelektual seperti membaca, menulis, ataupun diskusi. Penguasaan literasi berarti sebuah proses menuju penguasaan budaya dan pengetahuan.
Itulah mengapa, literasi menjadi hal yang mesti dibudayakan sejak dini, dalam tubuh-tubuh pemuda, dan semua eleman masyarakat.
Pentingnya literasi tersebutlah yang menginisiasi sejumlah pemuda di Dusun Bahoturungan Desa Mamampang Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa mendirikan rumah baca yang diberi nama pondok ilmu. Bahoturungang merupakan salah satu pelosok yang terletak sekitar 100 Km dari Kota Makassar.
Salah seorang pendiri Rumah Baca Pondok Ilmu, Hilman, menuturkan minat baca di daerahnya masih sangat minim, utamanya di kalangan pemuda dan pelajar.
‘’Kami kemudian merasa prihatin dengan kondisi ini. Karena bagaimanapun, sejatinya pemuda adalah pengemban peran yang strategis dalam pembangunan bangsa termasuk membangun desa atau pelosok ke arah yang lebih baik, utamanya di Bahoturungan ini,’’ ujarnya.
Hilman menambahkan, rumah baca yang dirintisnya dua tahun silam ini masih dalam kondisi yang sangat sederhana.
‘’Saat ini kami masih menggunakan salah satu ruangan di rumah saya, sembari terus menggalang donasi agar nantinya bisa memiliki lahan sendiri yang strategis untuk mewujudkan konsep bertemakan alam sehingga kesannya seperti wisata buku,’’ ujarnya.
Sementara itu, untuk meningkatkan kualitas dari segi literasi, sejumlah kegiatan rutin dilaksanakan, seperti diskusi, bedah buku, hingga pembinaan pembuatan karya tulis ilmiah untuk pelajar. Bahkan ke depannya ditarget akan terbit buku yang merupakan karya dari pemuda Dusun Bahoturungan Gowa.
‘’Kami ingin membuktikan bahwa Dusun Bahoturungan mampu unggul dalam hal literasi,’’ pungkas Hilman.
Laporan: Sri Wahyuningsih JS
