MataKita.Co – Persoalan yang banyak dijumpai dalam jurnalistik adalah pada proses pencarian informasi, salah satunya wawancara. Saat wawancara banyak hal yang mungkin terjadi, seperti narasumber tidak kooperatif, kebingungan membuka percakapan, sulitnya mengendalikan pembahasan, dan lainnya.
“Tidak ada yang mudah dalam proses wawancara,” ungkap Wira Utama, Jurnalis Fajar dalam Kelas Jurnalistik II yang diadakan Kampus Gagasan, Sabtu (5/9/2021).
Menurut Wira, hal yang tidak diinginkan seringkali terjadi saat jurnalis berusaha menggali fakta. Apalagi proses wawancara dipengaruhi oleh sikap narasumber. Metode yang digunakan juga bergantung pada situasi.
Selanjutnya Mantan Jurnalis Tempo ini membagikan beberapa tips agar tidak kikuk dalam wawancara, yakni membuka obrolan dengan santai, ketahui latar belakang narasumber, siapkan data yang akurat, buat suasana agar dapat bertemu kembali dengan narasumber, dan pahami emosi narasumber yang seringkali tidak mau membuka diri, bahkan marah.
“Jangan lupa kalau jurnalis itu lebih baik pura-pura tidak tahu daripada pura-pura tahu. Hargai narasumber, jangan ada kesan menggurui,” tambahnya.
Di akhir sesi, Wira juga berbagi informasi kepada peserta tentang buku dan film menarik tentang jurnalistik, seperti Spotlight, Kill the Messenger, dan Shattered Glass.
