MataKita.co, Makassar – Tim Miracle dari Program Kreativitas Mahasiswa skema Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar berhasil menggalakkan program pembinaan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas 1 Makassar menyasar narapidana remaja pria pada masa asimiliasi sebagai mitra.
Program Pengabdian Tim Miracle diketuai oleh Dwi Ananda Febryan dari Fakultas Peternakan dengan anggota tim Liliana Mu’allim Prodi Psikologi, Muhammad Zoel Ramadhan Prodi Sistem Informasi, Muh. Fauzan Idha Prodi Kesehatan Masyarakat, dan Nur Alya Firdha Prodi Ilmu Hukum. Tim ini mengusung Program Pembinaan WBP yang berjudul “Three Miracle in Cell Program: Penguatan Psychological Adjustment dan Keterampilan Narapidana Melalui Principle of Andragogy untuk Meningkatkan Resiliensi Pasca Tahanan”.
Program Miracle telah berlangsung dari Bulan Mei hingga Juni sebanyak 20 Pertemukan yang akan dilanjutkan pada bulan Juli dalam hal keberlanjutan program. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan mengintervensi terhadap kognisi (pikiran), afeksi (perasaan), dan perilaku yang melatih WBP dalam pembuatan produk sebagai bekal wirausaha pascatahanan dan peningkatan psychological adjustment WBP.
Akhir program Miracle telah dilaksanakan expo project berupa pementasan karya produk WBP dan after movie yang berisikan agenda menonton kilas balik implementasi program dan Video Ucapan Keluarga serta pementasan Lagu Harta Berharga oleh Mitra, Tim Miracle, dan Volunteer.
Acara Expo Project dan After Movie yang dilaksanakan pada hari sabtu 29/06/2024 melibatkan mahasiswa dari berbagai universitas di makassar sebagai Volunteer dalam peluncuran campaign #BreakTheStigma kepada masyarakat umum. Program Pembinaan Tim Miracle PKM-PM bertujuan untuk meningkatkan kemampuan adaptasi, wirausaha untuk mencegah pengulangan tindak kejahatan oleh mantan narapidana, serta Tim Miracle mengajak masayrakat umum dalam melakukan kampanye #BreakTheStigma untuk memberikan lingkungan positif dan penerimaan kondisi mantan narapidana di tengah masyarakat. Kegiatan ini sepenuhnya merupakan bentuk kolaborasi Kemendikbudristen, Universitas Hasanuddin, dan Lapas Kelas 1 Makassar.
Program ini diharapkan dapat menjadi pedoman untuk pelaksanaan pembinaan Lapas di Indonesia, seperti yang disampaikan oleh ketua Tim Miracle, Dwi Ananda Febryan
“ Sejatinya setiap orang berhak atas kesempatan kedua untuk menjadi lebih baik, sehingga kami berharap dengan program ini masyarakat lebih terbuka bahwa mereka para WBP didalam Lapas mendapatkan pembinaan untuk menjadi lebih baik pascatahanan nanti “ Jelasnya
Kegiatan ini juga turut mendapatkan respon positif dari seluruh pegawai Lapas Kelas 1 Makassar yang diwakili oleh Kepala Lapas Kelas 1 Makassar, Teguh Pamuji.
“ Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para WBP kami, karena mereka (mahasiswa) berusaha untuk menunjukkan bahwa sebagai WBP juga bebas dalam berekspresi dan berkembang dengan baik “ Ucapnya.
Teguh menambahkan, semoga Program ini dapat menjadi solusi baru dalam meningkatkan Resiliensi Pascatahanan dan memberika pandangan positif masyarakat terkait WBP. Mari bersama-sama memberantas stigma negatif dengan turut serta mendukung gerakan #BreakTheStigma.
