Beranda Lensa Demo di LLDIKTI, Massa Aksi Ditutupkan Pagar Kantor.

Demo di LLDIKTI, Massa Aksi Ditutupkan Pagar Kantor.

0

MataKita.co, Makassar – Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Pro Demokrasi Kampus (API Kampus) kembali menggelar aksi di kantor Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX Sulawesi dan Gorontalo menuntut peranan pengawasan LLDIKTI atas kasus kekerasan akademik yang akhir-akhir ini marak terjadi, Jln Bung, Senin, 16/3.

Aksi yang dimulai pukul 13 : 40 Wita ini turut menyuarakan kasi DO 4 mahasiswa IAIM Sinjai, DO 11 mahasiswa STIMIK Akba, DO 29 mahasiswa UKI Paulus Makassar, dan Skorsing 22 mahasiswa UNCOK Palopo. Namun selama aksi berlangsung massa aksi tidak dibiarkan masuk, terpaksa aksi dilangsungkan di depan dua gerbang LLDIKTI dengan pengawasan puluhan aparat kepolisian berseragam lengkap.

“Kami datang kesini secara baik-baik untuk menagih pertanggungjawaban LLDIKTI yang selama ini tidak becus dalam menyelesaikan masalah skorsing dan DO atas kawan-kawan kami”, teriak Jendlap, Lexy dalam Orasinya.

Berselang sekitar satu jam, Wakapolsek, AKP Lando yang telah membangun komunikasi ke Sekretaris LLDIKTI mendatangi massa aksi. Dalam pengakuannya, Wakapolsek diperintahkan meminta agar massa aksi membubarkan diri.

“Pak Sekretaris sudah tidak mau bertemu dengan massa aksi, katanya semua tuntutan kalian sudah diambil alih oleh pusat, jadi semua keputusan nantinya itu ada di pusat,” terang AKP Lando.

Sempat terjadi adu mulut antara aparat kepolisian dengan massa aksi yang terus mendesak Sekretaris LLDIKTI untuk bertemu secara langsung dengan massa aksi. Hingga dialog pun berakhir dan massa aksi trap melanjutkan aksinya dengan menempelkan spanduk di pagar LLDIKTI sambil melakukan orasi secara bergiliran.

“Kami hanya ingin bertemu dengan Sekretaris LLDIKTI dan mendengar secara langsung pertanggungjawabannya selama ini, kami datang kesini sebagai tindaklanjut dari himbauan dari hasil RDPU Komisi 10 DPR RI yang menangguhkan kasus DO khususnya mahasiswa UKI Paulus kepada LLDIKTI Wilayah 9 dalam memediasi penyelesaiannya”, tegas Ito, salah satu mahasiswa UKI Paulus korban DO sepihak yang juga turut hadir dalam RDPU di Jakarta pada 24 Februari.

Aksi yang berlangsung hingga sekitar pukul 17 : 20 Wita ini sempat menjadi perhatian warga setempat karena mahasiswa melakukan aksi boikot akses keluar kantor LLDIKTI. Namun hingga aksi ini selesai, tak satupun perwakilan dari LLDIKTI yang mendatangi massa aksi untuk memberi tanggapan soal tuntutan aksi.

“LLDIKTI adalah instansi bebal, sudah berapa kali kami kesini melaporkan banyak kasus kekerasan akademik tapi tidak ditindaklanjuti secara serius,” tegas Jendlap aku sebelum membacakan pernyataan sikap.

“Kalau memang hari ini LLDIKTI tidak lagi mau melayani keluh kesah kami yang menginginkan pendidikan yang demokratis maka kami akan datang kembali dengan jumlah lebih banyak, sebaiknya instansi ini dimatikan saja,”, tutup Lexy.

Facebook Comments