MataKita.co, Maros – Tindak kejahatan kriminal di Kabupaten Maros kian menjadi sorotan, pasalnya warga Maros kerap merasa tak aman jika hendak beraktivitas, apalagi di malam hari.
Seperti halnya yang dialami Karaeng Tanang (60) seorang ibu rumah tangga, Warga Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros. Lansia tersebut mengalami peristiwa mengenaskan.
Dikabarkan senin kemarin (19/9/2022) sekitar pukul 14:12 siang ia hendak ke pasar dengan anak laki-lakinya, berboncengan mengendarai motor matic. Namun nahas, saat di poros Labuang-Pakere musibah menimpanya. Ia dijambret oleh OTK hingga tak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit La Palaloi Eks Salewangang.
Kemudian, anak korban yang kesehariannya bekerja sebagai Pegawai di Pemda Maros menceritakan kronologisnya di posko unit Laka Lantas Polres Maros.
“Mama saya dari kemarin tidak pernah dapat pertolongan pertama dari pihak rumah sakit, alasannya harus bayar biaya administrasi dulu, baru bisa ditangani. Totalnya Rp.7jt Saya mau pakai BPJS tapi tidak bisa juga, alasannya karna ini bukan murni kecelakaan tapi ada faktor tindak kriminal” katanya.
“Saya ke Polres Maros untuk minta bantuan, tapi pihak Kepolisian hanya bisa bantu kawal dan penyidikan, sementara mama saya ini butuh perawatan cepat” sambungnya.
Pegawai Pemda Maros itupun merasa sangat kecewa dengan pelayanan Rumah Sakit La Palaloi, karna alasan lebih mementingkan biaya administrasi ketimbang menyelamatkan nyawa ibunya.
“Dari kemarin saya sampai kehabisan energi untuk bolak-balik Rumah Sakit ke Polres hanya untuk mama saya, agar cepat ditangani. Tapi apa. Sampai mama saya meninggal sama sekali tidak ada perawatan intensif, sakit sekali hatiku” ujarnya kepada awak media, Selasa Siang (20/9/2022)
Dari keterangan yang dihimpun, diketahui hingga pukul 22:10 PM. Pihak Rumah sakit La Palaloi belum mengambil tindakan medis dengan alasan belum ada biaya administrasi.
“Dari kemarin saya sudah laporkan hal ini ke pihak kepolisian polres maros, saya dibantu dan diberi arahan, namun memang kesanggupan kepolisian hanya sebatas menyidik, bahkan pihak rumah sakit juga tidak memberikan bukti visum supaya mama saya bisa segera dirujuk ke Rumah Sakit lain” tambahnya.
“Sakit sekali hatiku, karna pelayanan rumah sakit yang harus mengutamakan pembayaran administrasi ketimbang pelayanan. Mama saya sudah meninggal dan kami pihak keluarga cuma bisa menangis kecewa karna belum sempat melihat mama kami dirawat sebagaimana mestinya” pungkasnya terisak tangis.
Menanggapi hal itu, Ahmad Takbir Abadi Ketua SAPMA Pemuda Pancasila Kabupaten Maros mengaku miris mendengar kabar itu.
Menurutnya negara harus menjamin keselamatan lebih dahulu daripada keperluan administrasi yang begitu panjang.
Menurutnya pihak rumah sakit terus melakukan kesalahan berulang-ulang tanpa memperhatikan keselamatan korban.
SAPMA Pemuda Pancasila Kabupaten Maros juga mendesak Pemerintah agar segera melakukan evaluasi di tubuh pimpinan rumah sakit umum daerah itu.
“Kami mendesak, Pihak pimpinan Rumah Sakit La Palaloi agar segera di evaluasi, kesalahan yang berulang akan mengakibatkan korban meninggal dunia yang seharusnya masih sempat diselamatkan, ini persoalan kemanusian” Tegasnya.