Oleh : Ruslan (Bung Rulan)*
Bung Furqan Jurdi saya kenal sejak lama, sejak sama-sama menginjakkan kaki di bangku kuliah dahulu di Makassar.
Dunianya penuh dengan pergulatan aktivisme dan idealisme.
Suaranya lantang membikin telinga para pejabat yang bengal harus waspada dan hati-hati.
Gerakan aktivisme ia mulai bangun melalui perhimpunan Muhammadiyah (IMM), sedangkan dunia idealisme ia bangun melalui gerakan literasi.
Buku-buku tulisannya tersebar diberbagai kampus menjadi spirit para mahasiswa, selain itu menjadi konsumsi masyarakat umum.
Sehingga tak jarang, gagasannya tak sekadar di dengar melalui gerakan aktivisme dan diskusi dilintas mahasiswa. Tetapi gagasannya bisa dibaca melalui tulisan-tulisannya yang tersebar di media lokal dan media sosial.
Perpaduan antara idealisme yang kokoh dan aktivisme yang matang, juga koneksi dengan para tokoh-tokoh nasional, membentuk bung Furqan Jurdi sebagai sosok yang komplit.
Saya selalu membayangkan, di masa depan ia bakal menggantikan sosok Yusril Ihza Mahendra sebagai pangeran hukum di Indonesia.
Tak ayal, ia melanglang buana, mencari peruntungan di ibu kota. Berbaur dengan para tokoh nasional menjadikannya semakin lebih matang dan mantap menantap masa depan.
Kini, ia ingin kembali. Kembali membangun Daerah Bima melalui organisasi KNPI. Masuk sebagai bursa calon ketua.
Melalui bung kecil ini, saya percaya. Gerakan pemuda bima akan semakin memiliki gaung di kanca nasional, membangun dan memberdayakan seluruh potensi para pemuda.
Meskipun saya berpikir, saat ia kembali ke bima, rasanya ia sedang mengubur mimpi-mimpi besarnya di ibu kota.
Tapi ini sudah menjadi niat dan komitmennya untuk membangun pemuda bima dari tidur panjangnya.
Selamat berjuang kawan, meskipun banyak rintangan yang akan kau temui di jalan.
Tapi saya percaya.
Orang baik tak mungkin dibiarkan berdiri sendiri, akan muncul nanti gelombang dukungan dari berbagai elemen lainnya.
*) Penulis adalah Aktivis Senior HMI