MataKita.co, Jakarta – Pengangkatan Ahok sebagai pimpinan salah satu BUMN menuai reaksi dari Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam.
Hal ini diungkapkan langsung Wasekjend PB HMI Awaludin yang menganggap pemerintah indonesia mestinya selektif dalam pengangkatan pimpinan di perusahaan berplat merah tersebut.
“Entah siapa yang bermain dibalik layar dalam pengangkatan Ahok karena kita tau bahwa Ahok memiliki reputasi buruk sewaktu memimpin jakarta sebagai gubernur DKI Jakarta ditambah lagi beberapa kasus dugaan korupsi yang terindikasi didalamnya ada keterlibatan dia dalam kasus penyelewengan anggaran,” imbuhnya, Rabu (20/11).
Awaludin mantan Ketua Umum HMI Jakarta Pusat – Utara 2013 – 2014 ini juga berharap agar pengangkatan Ahok alias BTP dipertimbangkan kembali demi menjaga citra pemerintah yang berusaha menghapus praktik Korupsi di indonesia.
“Ahok ini kan masih memiliki beberapa kasus dugaan korupsi utamanya kasus terindikasi Sumber Waras. Olehnya itu, kami meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kembali usulan Ahok jadi pimpinan disalah satu BUMN,” katanya.
Awaludin pun mengingatkan bahwa jika Ahok dipaksakan menjadi pimpinan salah satu perusahaan BUMN, dapat memicu gejolak sosial ditengah masyarakat.
“Jangan sampai pengangkatan Ahok berdampak sistemik dan gejolak sosial ditengah masyarakat indonesia karena masyarakat masih mengingat dengan jelas perbuatan Ahok selama memimpin DKI Jakarta,” ungkapnya.
“Jika Ahok alias BTP tetap di tempatkan menjadi salah satu pimpinan direksi / komisaris maka PB HMI akan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran depan istana, KPK dan kementerian BUMN,” tutupnya.
