MataKita.co, Makassar – Bank Indonesia (BI) akan mensosialisaikan dompet digital yang disebut QR Code Indonesia Standard (QRIS) pada Kawasan Timur Indonesia Digital Festival 2020 (KTI Digifest 2020) di CCC Makassar, mulai Sabtu 11 Januari 2020.
Aplikasi uang elektronik server based itu telah diluncurkan pada HUT RI ke-74 tahun 2019. QRIS merupakan salah satu implementasi Visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025 yang telah dicanangkan pada Mei lalu.
Kepala Bank Indonesia Sulsel, Bambang Kusmiarso mengatakan, standar Nasional QR Code diperlukan untuk mengantisipasi inovasi teknologi dan perkembangan kanal pembayaran menggunakan QR Code.
Sistem ini berpotensi menimbulkan fragmentasi baru di industri sistem pembayaran, serta untuk memperluas akseptasi pembayaran nontunai nasional secara lebih efisien.
“Dengan satu QR Code, penyediaan barang dan jasa (merchant) tidak perlu memiliki berbagai jenis QR Code dari berbagai penerbit,” kata Bambang di Benz Cafe Jalan Kajaolalido, Makassar, Kamis (9/1/2020).
Melalui KTI Digifest 2020 yang akan dihelat hingga 20 Januari, BI Sulsel kata Bambang, berinisiatif mendorong implementasi QRIS yang telah diberlakukan efektif sejak 1 Januari.
Menurut Bambang, event KTI Digifest 2020 dianggap strategis karena merupakan langkah awal transformasi digital dalam mendorong percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan digital Nasional khususnya di wilayah timur Indonesia.
“Latar belakang pelaksanaan KTI Digifest 2020 di Kota Makassar mengingat Sulawesi Selatan merupakan daerah yang istimewa dan unik. Dengan julukan ‘The Gateway of Eastern Indonesia’ Sulawesi Selatan menjadi pusat ekonomi, pariwisata, kuliner, pendidikan serta jasa kesehatan untuk Kawasan Timur Indonesia,” ujarnya.
Melalui inisiatif Digifest 2020, diharapkan penggunaan QRIS sebagai salah satu kanal transaksi pembayaran digital dapat segera dikenal dan diimplementasikan oleh masyarakat luas, khususnya di KTI.
KTI Digifest 2020 akan menghadirkan berbagai kegiatan antara lain Festival Kopi Nusantara, Bazaar dan expo dari berbagai lini industri yang melibatkan Perbankan, PJSP Non-Bank, bisnis ritel, perwakilan UMKM binaan BI se-KTI, komunitas hobi, pelajar dan mahasiswa.
