MataKita.co, Makassar – Sebagai ikhtiar meningkatkan kualitas puasa, Matakita.co bersama Republik Institute dan IMM Unhas mengadakan kelas Literasi Ramadhan-1 bertajuk “Teknik Menulis Berita” via whatsapp grup pada sabtu, (02/05 2020).
Saat pemaparan materi, Muhamad Abdussalam Syahih selaku narasumber menjelaskan bahwa berita adalah buah berpikir dan berpraktik yang bersumber dari amatan terhadap peristiwa yang terjadi di masyarakat. Sebagai upaya membahasakan pikiran, berita harus ditulis sederhana, lugas dan tidak bertele-tele agar tidak membingungkan pembaca.
“Olehnya itu, tehnik yang baik dalam penulisan berita akan menentukan kualitas sebuah berita. Mulai dari pencarian, pengumpulan, pengolahan, penulisan sampai penyebarluasan. Semuanya adalah elemen penting yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain,” ujar Sekbid RPK DPD IMM Sulawesi Selatan tersebut.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa menulis adalah luapan kegelisahan pikiran dan perasaan yang bersumber dari bacaan atas buku atau kehidupan. Hanya perlu kertas dan pena untuk menyalurkan gelisah menjadi sebuah ketenangan bahkan kesenangan.
Kelas tersebut diikuti peserta dari berbagai daerah diantaranya Bima, Ambon, Gorontalo dan Sulawesi Selatan.
Peserta begitu antusias dengan mengajukan sejumlah pertanyaan terkait nilai berita, etika penulisan berita, struktur berita dan tehnik menulis berita. Upaya membedakan berita hoax atau berita abal-abal juga menjadi topik yang dipertanyakan.
Kelas Literasi Ramadhan#1 diakhiri oleh Andi Fairuz Fakhriyah selaku moderator. Ia berpesan agar tetap mengikuti kelas Literasi Ramadhan pekan depan dengan materi yang tidak kalah menarik yaitu stright news dan feature news.
Penulis : Sofiyana dan Yuliana Mawar.
