MataKita.co, Maros – Kelompok tani hutan (KTH) Betara Bersatu melalui fasilitasi dari Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung berhasil memproduksi Brand kopi lokal yang diberi nama Kopi Bentenge Khas Mallawa.
Kopi ini berasal dari Desa bentenge Kecamatan Mallawa memiliki lahan perkebunan kopi terluas dikabupaten Maros. Saat ini petani kopi bentenge telah menghasilkan tiga jenis varietas kopi unggulan. Tiga varietas itu yakni robusta, arabika dan jember dengan cita rasa dan keunggulan yang berbeda dengan luas lahan perkebunan 50 Hektar milik masyarakat desa dan 33, 47 Hektar dikelolah oleh kelompok.
Kebun kopi yang terletak di Desa Bentenge, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros ini berada di kawasan konservasi taman nasional Bantimurung Bulusaraung. Tepatnya di ketinggian 709 MDPL, berjarak 13 km dari Jalan Poros Maros-Soppeng.
Untuk saat ini kopi Bentenge Mallawa sudah dikemas dalam 2 takaran kemasan bubuk yaitu 100 gr dan 500 gr. Kemasan bijinya tersedia dalam takaran 100gr. Selain itu konsumen juga bisa memesan tingkat kematangan roastingan yang masih berbentuk biji kopi berdasarkan seleranya.
Ketua kelompok tani hutan (KTH) betara bersatu, Muh.Arif kepada MataKita.co (10/11/2021) menjelaskan bahwa masyarakat Desa Bentenge sudah menanam kopi kurang lebih 20 Tahun, namun kendalanya adalah masyakat desa masih membudidayakan tanaman kopi dengan cara tradisional.
“Sudah 20 tahun petani kopi bentenge bergelut dengan budidaya tanaman kopi, hanya saja pengelolaan kopinya belum terlalu maksimal karena kami masih membudidayakan kopi masih dengan pengetahuan yang minim, masih butuh edukasi yang lebih mendalam mengenai budidaya tanaman kopi dari pihak-pihak terkait, untuk membawa petani kopi ketahap sejahtera”. jelasnya.
Seperti diketahui, kelompok tani hutan (KTH) Betara Bersatu Desa Bentenge Kecamatan Mallawa kabupaten Maros terbentuk berdasarkan surat keputusan kepala desa Bentenge nomor : 22/KPTS/BTGE/2019. Merupakan binaan Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, terbentuk secara resmi tanggal 6 September 2019.
