Matakita.co, Makassar – Himpunan Mahasiswa Seni Rupa (HIMASERA), lagi-lagi menampilkan sesuatu yang beda pada aksi yang digelar di depan kampus UNISMUH. Berada di tengah-tengah kerumunan aksi, menjadi daya tarik tersendiri bagi para awak media dan lapisan masyarakat yang melewati jalan Sultan Alauddin.
Tuntutan mereka jelas, sama seperti lembaga lain yang hari ini turun ke jalan. Menuntut pemerintah untuk segera mengeluarkan perpu demi dibatalkannya UU omnibus law. Jika lembaga lain menggelar aksi dengan orasi, HIMASERA melakukan aksi dengan lukisan sketsa fakta lucu di negeri Indonesia.
“Anak seni selalu menampilkan kreatifitas, persoalan turun ke jalan itu kita berhak memang. Hari ini kan hari sumpah pemuda. Di mana kita akan kembali melakukan apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan terdahulu. Dahulu, mereka telah Mengorbankan waktu, dan tenaga untuk mempersatukan kembali kemerdekaan ini.” Tegas Irfan, salah satu personil HIMASERA UNISMUH.
Kata dia, Pada saat ini, pada era 4.0 di mana kita kembali turun ke jalan mengaspirasikan suara-suara rakyat. Bahwasanya pada hari ini di negara kita sendiri itu terjajah oleh pemerintah sendiri. Sehingga mahasiswa seni rupa turut mengaspirasikan keluhan-keluhan rakyat.
“Dengan kaidah yang berbeda, namun pada dasarnya esensi tetap sama. Kita sama-sama menolak Umnibus law yang telah disahkan oleh anggota dewan.” Tutup Irfan.
Sampai aksi selesai pada pukul 17. 50 WITA, lukisan armada mahasiswa HIMASERA selesai dan tampak penuh makna yang amat mendalam.
