Beranda Berita BKKBN Provinsi Gorontalo Menggelar Orientasi Pendampingan Perawatan Jangka Panjang Bagi Lansia Angkatan...

BKKBN Provinsi Gorontalo Menggelar Orientasi Pendampingan Perawatan Jangka Panjang Bagi Lansia Angkatan ll Tingkat Provinsi Gorontalo

0

Matakita.co, Gorontalo – Badan Pusat Statistik melaporkan pada tahun 2021 terdpat 29,3 juta penduduk di Indonesia. Dengan jumlah tersebut, menjadikan Indonesia memasuki ageing population, yang ditandai dengan bertambahnya proporsi lansia menjadi 10%.

Seiring dengan bertambahnya usia
maka akan semakin banyak permasalahn kesehatan yang dialami oleh lansia.

Menyikapi hal tersebut BKKBN Provinsi Gorontalo menggelar orientasi pendampingan perawatan jangka panjang bagi lansia angkatan ll yang di gelar di balroom Maqna Hotel, Kota Gorontalo, Jumat (25/03/2022).

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo, Dra. Hartati Suleman menuturkan BKKBN perlu memberi edukasi kepada setiap keluarga yang memiliki lansia untuk dapat melakukan pendampingan perawatan jangka panjang.

Dimana setiap kader-kader BKL lokus Pro PN dan harus berperan aktif dalam memberikan edukasi terhadap perawatan lansia kepada keluarga tersebut.

Di tahun 2022 ini Provinsi Gorontalo ditargetkan sebesar 139 kelompok BKL lokus Pro PN harus dibentuk.

“di antaranya Kabupaten Gorontalo 63 kelompok, Boalemo 23 kelompok, Bone Bolango 14 kelompok, Pohuwato 11 kelompok, Gorontalo Utara 9 kelompok dan Kota Gorontalo 19 kelompok,” Terang Hartati.

Di hadapan audiens Hartati mengatakan bahwa kehadiran kelompok BKL ini penting untuk memberi edukasi kepada keluarga, tetangga, maupun pihak lainnya bahwa lansia membutuhkan penanganan dan perawatan.

 

Sebab menurut Hartati bahwa dengan banyaknya permasalahan yang dialami lansia maka membutuhkan kepedulian dan perhatian lebih kepada lansia.

Hal ini dapat dimulai dari kelurga terdekat lansia tersebut. Kehadiran kelompok BKL untuk memberi penguatan kepada keluarga untuk dapat merawat para lansia di lingkungan mereka.

Nafrijal selaku penyuluh ahli utama BKKBN RI, yang juga memberikan materi mengatakan bahwa permasalahan tersebut berpotensi menimbulkan penurunan kapasitas fungsional dan juga mudah untuk terserang penyakit bagi lansia.

Penyuluh Ahli Utama BKKBN, Nofrijal SP,MA saat memberikan materi

Dengan banyaknya permasalahan yang dialami lansia, maka dibutuhkannnya kepedulian terhadap lansia.

“Lansia merupakan kelompok rentan yang membutuhkan perhatian dari seluruh pihak, baik dari anggota keluarga, tetangga, tenaga profesinal dan pihak lainnya,” Ujar Nofrijal

Menurutnya selama ini lansia seringkali diindetikkan dengan manusia lemah yang dianggap sulit untuk melakukan pekerjaan.

“Perhatian dan kepedulian kepada lansia dapat diberikan melalui perawatan jangka panjang (PJP ),” imbuhnya.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT