Matakita.co, Gorontalo – Seiring dengan bertambahnya usia maka akan semakin banyak permasalahn kesehatan yang dialami oleh lansia.
Menyikapi hal tersebut BKKBN Provinsi Gorontalo lakukan orientasi pendampingan perawatan jangka panjang bagi lansia angkatan ll yang di gelar di balroom Maqna Hotel, Kota Gorontalo, Kamis (31/03/2022).
Mantan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo Nafrijal yang saat ini menjabat sebagai penyuluh ahli utama KB BKKBN RI menuturkan memberikan edukasi kepada setiap keluarga yang memiliki lansia untuk dapat melakukan pendampingan perawatan jangka panjang.
“Setiap kader-kader BKL lokus Pro PN dan harus berperan aktif dalam memberikan edukasi terhadap perawatan lansia kepada keluarga tersebut,” Kata Nofrijal
Dirinya menerangkan bahwa di tahun 2022 ini Provinsi Gorontalo ditargetkan sebesar 139 kelompok BKL lokus Pro PN harus dibentuk di antaranya Kabupaten Gorontalo 63 kelompok, Boalemo 23 kelompok, Bone Bolango 14 kelompok, Pohuwato 11 kelompok, Gorontalo Utara 9 kelompok dan Kota Gorontalo 19 kelompok.
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa kehadiran kelompok BKL ini penting untuk memberikan edukasi kepada keluarga, tetangga, maupun pihak lainnya bahwa lansia membutuhkan penanganan dan perawatan.
dengan banyaknya permasalahan yang dialami lansia tentu sangat membutuhkan kepedulian dan perhatian lebih kepada lansia.
Hal ini dapat dimulai dari kelurga terdekat lansia tersebut. Hartati menerangkan kehadiran kelompok BKL untuk memberi penguatan kepada keluarga untuk dapat merawat para lansia dengan baik di lingkungan mereka.
Nafrijal selaku penyuluh ahli utama KB BKKBN RI, yang memberikan materi kemarin mengatakan bahwa permasalahan tersebut berpotensi menimbulkan penurunan kapasitas fungsional dan juga mudah untuk terserang penyakit bagi lansia.
Dengan banyaknya permasalahan yang akan dialami lansia, maka dibutuhkannnya kepedulian terhadap lansia.
“Lansia merupakan kelompok rentan yang membutuhkan perhatian dari seluruh pihak, baik dari anggota keluarga, tetangga, tenaga profesinal dan pihak lainnya,” Ujar Nofrijal Jumat (25/03/2022) kemarin.
Menurutnya selama ini lansia seringkali diindetikkan dengan manusia lemah yang dianggap sulit untuk melakukan pekerjaan.
BKKBN mendukung salah satu agenda pemabngunan (Prioritas nasional) dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional ( RPJMN ) Tahun 2020 – 2024, yaitu meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing.
Dukungan ini diwujudkan melalui pelaksanaan Proyek Prioritas Nasional ( Pro – PN ), Penguatan pelayanan ramah lansia melalui 7 dimensi lansia tangguh dan pendampingan perawatan jangka panjang bagi lansia.
“Perhatian dan kepedulian kepada lansia dapat diberikan melalui perawatan jangka panjang (PJP ),” imbuhnya.