Matakita.co, Makassar- Pemerintah secara resmi mengumumkan kenaikan harga BBM Subsidi Solar dan Pertalite serta Pertamax non subsidi pada hari Sabtu, 03 September 2022 di Istana Negara.
Kenaikan harga BBM Subsidi ini memicu penolakan di masyarakat karena akan diikuti kenaikan harga barang dan jasa.
Kepada Pimpinan Redaksi Matakita.co, Ketua Umum Pimpinan Komisariat (Pikom) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas), Engki Fatiawan, menolak keras kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga BBM Subsidi karena dapat memicu inflasi. Ahad (04/09/2022)
“Harga BBM yang tinggi akan diikuti oleh naiknya harga barang dan jasa. Hal ini akan menurunkan daya beli masyarakat. Kenaikan harga BBM membuat tingkat kemiskinan di Indonesia akan naik” Kata Engki, Mahasiswa Fakultas Pertanian Unhas itu.
Lanjut Engki menyatakan pula bahwa “jika kita menilik sejarah Badan Pusat Statistik 2005 pernah mencatat bahwa Indonesia pernah tembus 17 Persen Inflasinya akibat BBM Subsidi dinaikkan harganya”. ucap Engki
Dia juga menyampaikan bahwa kebijakan pemerintah ini sangat gegabah, pengecut dan ini merupakan penghianatan bagi rakyat. Karena itu Rakyat tidak boleh diam, pimpinan ormas dan seluruh pihak mari satu barisan kita lawan kebijakan ini. tegas Engki
“Kami dari Pikom IMM Fakultas Pertanian Unhas menyatakan sikap menolak dengan keras kenaikan harga BBM subsidi. Presiden harus memikirkan nasib rakyat kedepannya, jangan jadikan ini sebagai ajang cari panggung di masyarakat melalui Bantuan Sosial dari anggaran subsidi BBM” tutupnya. (*MHM)
