Oleh : Dimas Ragil Kuncoro*
Perubahan pola pembelajaran akibat virus Covid-19 menuntut pendidik dan peserta didik untuk dapat melakukan kegiatan belajar mengajar tanpa tatap muka. Hal tersebut sesuai dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang menutup pembelajaran langsung, mulai akhir Maret 2020 tahun lalu .
Penutupan ini bertujuan untuk menekan angka penularan virus Covid-19. Virus Covid-19 memberikan dampak pada perubahan pola pembelajaran di Indonesia. Pemerintah meliburkan sekolah dan perkuliahan, namun menginstruksikan untuk tetap melakukan kegiatan belajar mengajar tanpa tatap muka.
Pembelajaran yang demikian membutuhkan bantuan media teknologi yang dapat diakses dimanapun. Hal ini sejalan dengan revolusi industri 4.0 yang mengharuskan pendidik dan peserta didik menggunakan media teknologi dalam pendidikan. Media yang dipilih pada artikel ini yaitu, Google Classroom dan Video Pembelajaran. Pemanfaatan kedua media tersebut diterapkan pada beberapa mata kuliah di perguruan tinggi yang memberikan solusi dan manfaat yang begitu signifikan di proses pembelajaran secara online.
Oleh karena itu diperlukan perencanaan dan penyusunan materi yang bersifat konstruktivisme, sehingga mahasiswa dapat berperan aktif. Materi yang disajikan dengan basis problem solving, merangsang mahasiswa untuk menyelesaikan masalah kemudian mengkonstruksi konsep dari hasil penyelesaian masalah.
Google Classroom memiliki fitur Tugas Kelas. Dosen dapat memanfaatkan fitur ini untuk membuat tugas kelas, kuis, membuat daftar hadir, dan membagikan materi. Materi dapat juga dibagi dan disimpan melalui folder drive kelas. Dosen dapat menyesuaikan untuk membagikan materi per pertemuan atau sekaligus. Pada artikel ini, pembagian materi dilakukan setiap pertemuan agar mahasiswa dapat fokus mempelajarinya. Google Kalendar berfungsi untuk membuat batas waktu pengumpulan tugas, pengisian daftar hadir, dll.
Pada google classroom pengajar dapat memberi waktu pengumpulan tugas sehingga peserta didik tetap dapat diajarkan disiplin dalam mengatur waktu. Dosen dapat memantau jumlah mahasiwa yang telah mengumpulkan tugas. Pemberian materi dapat dilengkapi dengan mengupload file dalam bentuk Ms.Word, Power Poin, dll.
Pemberian materi pada pembelajaran daring, tidak sekedar memindahkan atau mengupload materi, tetap harus ada interaksi dan konten yang dapat mengkonstruksi pengetahuan mahasiwa. Oleh karena itu, pembelajaran daring
dilengkapi dengan pemanfaatan video.
Dengan Pemanfaatan Google Classroom yang dilengkapi dengan Video Pembelajaran berbasis Problem Solving dapat menjadi solusi alternatif pembelajaran daring di Era Pandemi Covid-19. Hal ini karena pendidik dan peserta didik tidak perlu bertatap muka langsung. Peserta didik dapat mengakses Google Classroom dan video pembelajaran dengan bantuan perangkat PC/handphone dan jaringan internet, tanpa bertemu langsung, sehingga meminimalisir angka kenaikan penderita Covid-19.
Referensi:
1) Desrina Yusi Irawati dan Jonatan, ”Evaluasi Kualitas Pembelajaran Online Selama Pandemi Covid-19: Studi Kasus di Fakultas Teknik, Universitas Katolik Darma Cendika”, Jurnal Rekayasa Sistem Industri, 9 (2), hlm 135-144, (2020).
2) Yuliani, Meda et al, “Pembelajaran Daring untuk Pendidikan: Teori & Penerapan”, Yayasan Kita Menulis, Jakarta, 2020
*) penulis adalah Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Pamulang