MataKita.co, Gorontalo – Momentum libur semester kerap digunakan untuk liburan, pulang kampung untuk berkumpul dengan keluarga, waktu untuk rebahan setelah melewati beberapa proses yang panjang saat perkuliahan. Namun hal ini bertolak belakang dengan apa yang dilakukan salah satu mahasiswa Program Studi Ilmu Keolahragaan (Prodi Ikor), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pedidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO).
Mahasiswa yang baru memasuki semester 5 itu bernama Zulkifli Keya Husain atau kerap disapa Zepta, ia rela menghabiskan waktu libur semesternya dengan berjualan bendera merah putih yang saat ini tengah menjadi incaran masyarakat dalam momen menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 77 pada tanggal 17 Agustus 2022 mendatang.
Mengabaikan rasa malunya, Zepta mencoba peruntungan dengan berjualan bendera merah putih di pinggiran Jalan Achmad Al Wahab, Kecamatan Limboto tepatnya depan Polres Limboto. Mahasiswa tersebut sudah menggelar bendera dengan berbagai ukuran dan model. Terhitung mulai 17 Juni 2022, ia sudah berjualan di tempat tersebut.
“Sudah dari 17 Juni 2022 kemarin. Mungkin sampai 16 Agustus nanti saya akan berjualan”ucap, Zepta saat diwawancarai oleh Humas UMGO (10/8/2022).
Lantas, mahasiswa yang berkelahiran Nabire, Provinsi Papua Tengah yang sudah merantau selama 15 tahun tersebut mengungkap hasil penjualannya akan dipakai untuk tambahan Uang Kuliah dan kebutuhan hidup.
“Saya menjual bendera ini untuk membantu meringankan beban orang tua saya dalam membiayai kuliah, memang di UMGO saya memperoleh beasiswa namun untuk uang kuliah diluar SPP saya berusaha sendiri. Mengingat saya juga anak perantauan disini hanya tinggal dengan orang tua angkat, jadi saya ingin lebih mandiri dengan mengerjakan pekerjaan apapun itu asalkan halal dan tidak mengganggu kuliah saya,”ujarnya.
Tambahnya, selain itu ia menggunakan penghasilannya tersebut untuk tambahan uang jajan, ditabung dan sisanya diberikan untuk orang tuanya.
Ia mengungkap sudah menjual bendera sejak tiga tahun lalu atau sekitar tahun 2019. Apalagi, anak ketiga dari delapan bersaudara ini memperoleh bendera tersebut dari kenalannya yang kebetulan seorang pedagang bendera.
Untuk harganya, Zepta menjual bendera berkisar Rp10 ribu hingga Rp550 ribu. Ukuran bendera yang ia jual pun beragam, mulai dari ukuran 20 x 10 cm hingga 180 x 120 cm.
Atas penjualan tersebut, ia memperoleh hasil yang tidak menentu dengan kisaran Rp500 ribu hingga Rp2 juta.
“Alhamdulillah untuk tahun ini rezekinya luar biasa. Selama 1 bulan 26 hari saya jualan, saya sudah mengantongi Rp15 juta. Harapan saya apa yang saya lakukan dapat menginsipirasi banyak orang khususnya teman-teman mahasiswa untuk berani keluar dari zona nyaman dan mencoba hal-hal baru terutama yang dapat menghasilkan uang tanpa ada rasa malu,”tutupnya.