Matakita.co, Gorontalo – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Bkkbn) Provinsi Gorontalo bersama kader dan Lansia meriahkan Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30, bertempat di halaman Kantor Bkkbn Provinsi Gorontalo, Jumat (28/07/2023).
Dalam Peringatan HARGANAS Bkkbn Provinsi Gorontalo mengusung tema “Menuju Keluarga bebas Stunting Untuk Indonesia Maju” sebagai perwujudan amanah Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan stunting.
Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Gorontalo yang di wakili staf ahli Gubernur bidang kemasyarakatan dan SDM Dr. Ir. H. Yosef P. Koton, M.Si memberikan apresiasi kepada seluruh kader yang telah berupaya mewujudkan keluarga yang sejahtera. Yosef turut berpesan, bahwa semangat memperjuangkan pencegahan stunting harus terus digelorakan oleh para kader mengingat peran penting dari kader-kader tersebut dalam masyarakat.
“Atas nama seluruh masyarakat Provinsi Gorontalo berterima kasih yang tidak terhingga atas perjuangan dan pengabdian bapak, ibu selama ini telah memperjuangkan untuk membentuk keluarga-keluarga Provinsi Gorontalo yang sejahtera. Saya titip pesan supaya gerakan pencegahan dan penanganan stunting di Provinsi Gorontalo harus terus kita perjuangkan,” tandas Yosef.
Di samping itu Kepala Perwakilan Bkkbn Dra. Hartati Soleman menyebutkan bahwa Bkkbn di berikan 2 amanah untuk menjaga penduduk tumbuh seimbang dan mewujudkan keluarga berkualitas.
“Di bidang kependudukan indonesia saat ini mengalami titik balik di karenakan program keluarga berencana selama ini sudah sukses mengantarkan kepada TFR nasional di angka 2,14. Sehingga tantangan tidak lagi terfokus pada pengendalian kualitas penduduk,mencegah ledakan penduduk dan menekan jumlah kelahiran”, Kata Kepala Perwakilan Bkkbn Provinsi Gorontalo.
Hartati menjelaskan bahwa dalam data statistik PBB 2020 mencatat,lebih dari 149 juta (22%) balita di seluruh dunia mengalami stunting, dimana 6,3 juta balita stunting adalah balita indonesia.
“angka capaian tahun 2022 sebesar 56,06 dari target 57 (98%). Sebagaimana kita ketahui bahwa kualitas keluarga adalah pondasi kualitas suatu bangsa”, lanjutnya.
Kepala Perwakilan Bkkbn itu menjelaskan bahwa indonesia telah mengalami tren penurunan prevalensi stunting yang cukup signifikan dari tahun ke tahun.
Dengan komitmen bersama dan gerakan gotong royong seluruh unsur masyarakat baik itu pemerintah tingkat pusat dan daerah, akademisi, swasta, media dan masyarakat lainnya upaya intenalisasi edukasi kepada keluarga tentang pentingnya pemahaman akan penanganan stunting.
“Hari Keluarga Nasional kita peringati pada 29 Juni setiap tahunnya, dan tahun ini merupakan harganas ke-30, kita berharap momentum harganas menjadi daya ungkit dalam percepatan capaian program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana”, tutupnya.