MataKita.co, Gorontalo – Lemaga Hikmah Dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Gorontalo Bersama Angkatan Muda Muhammadiyah menantang empat calon Gubernur (Cagub) Gorontalo untuk beradu gagasan dalam sebuah debat akademis, namun hanya tiga yang berkesempatan hadir. Tiga calon Gubernur yang hadir adalah Calon Gubernur Nomor Urut I, Marten Taha sebagai Calon Wakil Gubernur mewakili Calon Gubernur Gorontalo Tonny Uloli, Nomor Urut 2, Nelson Pomalingo dan Wakilnya Kris Wartabone dan Nomor Urut 3, Hamzah Isa.
Uji Kelayakan dan Adu Gagasan Calon Gubernur Gorontalo yang dipandu oleh Wakil Rektor III UMGO yang juga ketua LHKP Dr. Apris Ara Tilome sebagai moderator ini, bertemakan “Carut Marut Dunia Pendidikan Gorontalo : Apa Komitmen Pasangan Calon?”. Kegiatan berlangsung pada Senin 28 Oktober 2024 bertepatan pada hari Sumpah Pemuda, di Gedung Indoor David Bobihoe Akib.
Rektor UMGO, Prof. Abd. Kadim Masaoang,
saat membuka kegiatan tersebut mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Angkatan Muda Muhammadiyah dari Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah Dan Nasyiatul Aisyiyah.
“Yang saya para wakil Rektor, Civitas akademika UMGO, para kader Muhammadiyah dan Mahasiswa, calon Gubernur nomor 1, Marten Taha yang juga mantan ketua BPH UMGO, calon Gubernur nomor urut 2, Dr. Nelson Pomalingo dimana beliau adalah mantan Rektor UMGO dan calon gubernur nomor urut 3, Hamzah Isak ini juga dari keluarga Muhammadiyah. Atas nama civitas akademika mengucapkan terima kasih pada angkatan muda Muhammadiyah yang menggagas acara pada hari ini dan ditempatkan di UMGO, kita harus memahami bahwa negara itu ada aturan boleh kampanye di dalam kampus dan hari ini kami tidak melarang untuk melakukan kegiatan disini,” terangnya.
Lanjutnya, terima kasih juga pada calon-calon Gubernur yang sudah hadir, mahasiswa ini sangat menunggu apa kebijakan dari calon gubernur nanti khususnya dalam bidang pendidikan.
“Mungkin lebih ke pembebasan biaya SPP atau beasiswa, mudah-mudahan diantara calon ini ada yang mengatakan membebaskan SPP terutama untuk prodi Kedokteran misalnya. Yang berikut tentu mereka membutuhkan kebijakan-kebijakan terkait kualitas dan kesiapan mereka untuk menghadapi generasi yang disebut bonus demografi mendatang, nah bagaimana dari pemikiran-pemikiran calon gubernur yang hadir pada hari ini kita tungggu seperti apa jawabannya dan pada moderator waktunya ini sangat terbatas maka kami meminta para kader membagi waktu untuk berdialog dengan mahasiswa,” tutupnya.