Beranda Lensa Sampah Plastik: Ancaman Serius Lingkungan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Sampah Plastik: Ancaman Serius Lingkungan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

0
Risdayani* (Kader IMM Komisariat Agrokompleks Unhas)
Risdayani* (Kader IMM Komisariat Agrokompleks Unhas)

Oleh: Risdayani*

Permasalahan sampah merupakan masalah yang serius dan telah menjadi perhatian global. Permasalahan ini bukan hanya terjadi di daratan tetapi juga menjadi persoalan bagi lingkungan pesisir dan pulau-pulau kecil. Salah satu pulau di Kabupaten Pangkep yakni pulau Satando menghadapi persoalan sampah plastik tersebut. Pulau kecil ini menghadapi pencemaran lingkungan yang serius akibat minimnya sistem pengelolaan sampah. Sampah domestik sering kali dibuang langsung ke laut atau dibiarkan menumpuk di pantai dan dibiarkan terbawa arus laut ke wilayah lain. Jenis sampah yang paling dominan adalah plastik, styrofoam, dan limbah anorganik lainnya

Pencemaran lingkungan akibat sampah di Pulau Satando menimbulkan berbagai dampak negatif. Salah satunya adalah pencemaran air laut yang mengganggu keseimbangan ekosistem. Sampah plastik yang terurai menjadi mikroplastik dapat masuk ke dalam rantai makanan laut, dimana ini dapat beresiko menimbulkan gangguan kesehatan bagi manusia. Selain itu, tumpukan sampah di pantai menghambat pertumbuhan biota yang berfungsi sebagai penyedia oksigen dan habitat biota laut. Jika hal ini terus berlanjut maka akan terjadi degradasi lingkungan yang dapat mengancam keberlnjutan sumber daya alam yang menjadi tumpuan hidup masyarakat setempat. Tidak hanya lingkungan, aspek sosial dan ekonomi masyarakat Pulau Satando juga terdampak.

Pencemaran pesisir juga mengurangi daya tarik wisata yang menyebabkan wisatawan enggan berkunjung. Akibatnya akan berdampak pada menurunnya pendapatan masyarakat yang bergantung pada sektor pariwisata. Nelayan juga mengalami penurunan hasil tangkapan akibat sampah yang mengganggu ekosistem laut. Kondisi ini memperburuk kesejahteraan masyarakat yang sudah menghadapi keterbatasan sumber daya dan infrastruktur.

ADVERTISEMENT

Permsalahan sampah tersebut terjadi karena rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah karena kurangnya edukasi dan fasilitas pengelolaan yang memadai. Walaupun beberapa program pembersihan pantai telah dilakukan. Akan tetapi, hasilnya belum signifikan karena sampah terus berdatangan dari berbagai sumber.

Oleh karena itu, diperlukan pendekatan lebih komprehensif, termasuk edukasi lingkungan, penguatan regulasi, dan pengembangan sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif. Tulisan ini bertujuan untuk memahami pola pembuangan sampah di Pulau Satando, faktor penyebabnya, serta dampaknya terhadap lingkungan dan sosial-ekonomi.

Berdasarkan hasil observasi lapangan didapatkan bahwa pembuangan sampah di pesisir Pulau Satando berdampak negatif terhadap ekologi, kesehatan, dan ekonomi masyarakat. Sampah plastik, terutama botol dan kemasan makanan, mendominasi limbah pesisir. Kasim et al (2023), dalam penelitiannya menyampaikan bahwa akumulasi sampah ini merusak ekosistem laut, mengurangi populasi ikan, dan mengancam biota pesisir.

Dari aspek kesehatan, sampah yang menumpuk menjadi sarang nyamuk dan lalat sehingga meningkatkan risiko penyakit menular seperti demam berdarah dan infeksi saluran pencernaan. Minimnya kesadaran masyarakat dan fasilitas kesehatan memperburuk kondisi ini. Secara ekonomi, pencemaran pantai menurunkan daya tarik wisata, menyebabkan penurunan jumlah wisatawan dan pendapatan masyarakat yang bergantung pada sektor perikanan dan pariwisata.

Upaya sosialisasi dan daur ulang telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat, tetapi masih terbatas akibat kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah. Oleh karena itu, diperlukan solusi yang komprehensif termasuk penyediaan fasilitas pengolahan limbah, edukasi lingkungan, serta pengembangan ekonomi berbasis lingkungan. Jika tidak segera ditangani, pencemaran di Pulau Satando dapat semakin parah dan berdampak jangka panjang terhadap keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan masyarakat setempat.

Kesimpulan dari penjelasan diatas menunjukkan bahwa pembuangan sampah di pesisir Pulau Satando, Kabupaten Pangkep, memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan, kesehatan masyarakat, dan kondisi sosial ekonomi. Sampah yang sebagian besar terdiri dari plastik dan limbah rumah tangga menyebabkan pencemaran ekosistem pesisir dan mengganggu kehidupan biota laut. Selain itu, pengelolaan sampah yang tidak memadai meningkatkan risiko penyakit menular akibat berkembangnya vektor penyakit seperti nyamuk dan lalat.

Dari segi ekonomi, pencemaran pantai menurunkan daya tarik wisata dan berdampak negatif pada sektor perikanan serta pendapatan masyarakat yang bergantung pada sektor tersebut. Meskipun sudah ada upaya dari pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi permasalahan ini, langkah-langkah yang dilakukan masih terbatas akibat minimnya infrastruktur dan kesadaran lingkungan yang rendah. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang lebih sistematis dan berkelanjutan, seperti penyediaan fasilitas pengelolaan sampah, edukasi lingkungan bagi masyarakat, serta pengembangan program ekonomi berbasis konservasi untuk mengurangi dampak negatif pembuangan sampah di pesisir Pulau Satando.

*) Penulis adalah Mahasiswa FIKP Unhas & Kader IMM Agrokompleks Unhas

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT