Oleh : Nur Amaliyah Arqam*
Saat ini dunia sedang dilanda oleh perang bisnis yang datang dari kedua negara besar yaitu Amerika dan China. Informasi bahwa Trump menaikkan tarif perdagangan China menjadi 145% membuat geger, tetapi China tetap tenang dalam menangani hal ini. Seperti yang diketahui dalam melakukan bisnis memang China adalah negara yang jago dalam hal tersebut. Dari segi barang saja kitab isa melihat yang mana paling banyak orang-orang suka beli. Ya, tentu saja “Made in China” salah satunya karena barang-barang yang dijual oleh China murah. Itu salah satu yang membuat China untung, karena dengan barang-barang yang bahkan mungkin bukan asli, tetapi orang tetap membelinya karena murah dan kualitas nya bagus dan terlihat asli. Sudah pernah terjadi seperti ini, dimana Trump tidak terima kalau China yang terus bisa menang dalam hal perdagangan/ bisnis.
Saat ini AS sedang menekan negara-negara lain untuk membatasi perdagan dengan China. Dan China juga telah memperingatkan kepada negara-negara yang memberikan/membuat kesepatan dengan AS, akan dibalas kembali karena dapat merugikan Beijing.
Bukan hanya itu yang dilakukan dari kedua negara ini yang dapat memberikan ancaman di beberapa negara-negara lainnya. Di situasi sekarang ini, AS dan China sibuk akan melakukan tur ke beberapa negara, seperti Xi Jinping yang telah berkunjung ke Malaysia (juga saat ini sebagai negara ketua ASEAN) bertemu dengan perdana Menteri Malaysia “Anwar Ibrahim” pertemuan ini dijelaskan bahwa menjadi langkah strategis China untuk menguji solidaritas di tengah gangguan akibat kebijakan perdagangan dengan Amerika Serikat.
Xi juga yakin dengan Upaya bersama dengan Malaysia pertemuan mereka akan membuahkan hasil. Sedangkan Trump yang dianggap janji palsu oleh netizen luar negeri. Karena Trump yang katanya 24 jam bisa menyelesaikan masalah kerja sama dengan China, tetapi masih sampai saat ini belum ada kejelasan dari permasalahan akan berakhir seperti apa nanti nya & juga belum ada jawaban dari China
Trump menyatakan bisa menghandle urusan seperti ini karena dia yakin yang dilakukannya akan sesuai dengan ekspetasi nya. Trump bilang pajak impor akan mendorong konsumen AS untuk membeli lebih banyak barang buatan Amerika. Sebaliknya china akan menguasai produksi seluruh dunia. Dengan menaikan pajak yang telah dia riset & bahkan tidak akan bersukutu dengan Amerikan dari segi perdagangan.
*) Penulis adalah Mahasiswa FISIP Universitas Terbuka