Matakita.co, Gorontalo – Dalam rangka memperingati HIV/AIDS sedunia tepat pada tanggal 1 Desember , Perisai (Persatuan Remaja Indonesia Sadar AIDS) bekerja sama dengan KPAP (Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Gorontalo), Binthe Pelangi Gorontalo, KPJ (Komunitas Penyanyi Jalanan) Mahasiswa Sendratasik UNG menggelar aksi refleksi serta pembagian liflet Bahaya HIV AIDS, pada masyarakat yang melintasi di depan Gerbang Kampus Universitas Negeri Gorontalo, sabtu (1/12/2018).
Aksi ini di lakukan agar masyarakat Kota Gorontalo khususnya, sadar akan bahaya HIV AIDS. Mengingat penduduk di Provinsi Gorontalo kurang lebih satu juta dua ratus penduduk tercatat kurang lebih ada 436 orang yang sudah terkena Penyakit menular ini.
Nofri Aditya Manangsang selaku Wakil Ketua Perisai mengatakan, kegiatan ini akan berlangsung mulai pagi hingga malam hari, ada beberapa bentuk kegiatan yang di selenggarakan yakni, Aksi Refleksi, pembacaan puisi, Teatrikal dan dialog. Kegiatan dialog tersebut diselenggarakan di salah satu warkop di Kota Gorontalo Marry Coffe, bertempat di Jl. Panjaitan Kota Gorontalo.
Pada aksi refleksi, teatrikal, serta Dialog HIV AIDS dihadiri langsung oleh Ibu Hj. Idah Syahidah Rusli Habibie selaku ketua Asistensi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Prov. Gorontalo, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gorontalo, Sendratasik UNG serta ormawa dan Organda yang ada di Kota Gorontalo.
“Selain memberikan penguatan kepada ODA (Orang dengan HIV AIDS), kami mengajak ODA agar tetap melakukan aktivitas, serta tetap berkarya, Tetap terlibat dengan Perisai untuk menyelenggarakan sosialisasi dan juga memberikan pemahaman kepada masyarakat berdasarkan pengalaman – pengalaman yang di dapatkan oleh Oda agar masyarakat tda terjerumus pada hal yang sama (HIV AIDS) . Hal ini kami lakukan sebagai bentuk kecintaan Perisai terhadap masyarakat Provinsi Gorontalo. Kurang lebih sudah 3 tahun perisai berdiri kita sudah lakukan sosialisasi ke universitas – universitas, bukan hanya itu dikalangan masyarakat, siswa, serta daerah ke Bolaang mongondow (Sulut), Kami juga memberikan fasilitas untuk masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan” Jelas mantan Ketua BEM FISIP Universitas Ichsan Gorontalo ini.
Prof. Dr. Evi Hulukati, Selaku Dekanat Fakultas Mipa UNG mengatakan, di fakultas mipa kami dilatih untuk mencegah penularan AIDS, orang yang telah terkontaminasi dengan HIV AIDS itu tidak perlu diisolir, karna penularan tersebut tidak segampang yang kita kira penyakit tersebut harus melalui hubungan seks bebas, darah serta suntik bagi para pengguna narkoba, Dengan memperingati hari AIDS Se-Dunia melalui teatrikal yang di tampilkan bahwa Inilah gambaran mereka – mereka para pengidap penyakit HIV AIDS, yang tidak perlu kita isolir, tidak perlu kita hindari serta jangan kita mendeskriminasi mereka mari bersama-sama kita hindari hal-hal penularan HIV AIDS.
