MataKita.co, Enrekang – Enrekang dan kopi adalah dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Sebagai daerah yang alamnya 85 persen dari pegunungan dan bebukitan mampu menghasilkan aroma kopi yang khas. Bahkan gunung yang tertinggi di Sulawesi Selatan berada di Enrekang, dikenal dengan Gunung Latimojong.
Masyarakat yang tinggal di dataran tinggi tersebut sudah menanam kopi jenis arabika sejak berabad-abad lamanya. Termasuk mereka yang berada di daerah paling barat Enrekang, Pattekkong, Desa Buntu Serong, Kecamatan Masalle, Enrekang.
Masyarakat sekitar sangat familiar dengan kopi, bahkan selain berkebun kopi ada pula yang telah membuat semacam usaha dagang walau dengan skala kecil. Sebut saja, namanya Awaluddin (46). Ia mendirikan UD Kopi Patekkong, di Desa Buntu Serong, Masalle. Jenis kopi yang ditanam dan diolah adalah Arabika Kalosi Enrekang atau Kopi Original Patekkong.
“Sebenarnya kalau kualitas kopi kami terjamin, bahkan sudah lengkap izinnya dari BPOM dan label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sudah kita upayakan agar masuk di pasar ritel modern,” ungkapnya di Enrekang Ekspo, Malua (20/2/2020).
Ia melanjutkan bahwa kendalanya terletak pada sisi jaringan dan marketing. Sebab Kopi Original Patekkong ini harganya cukup mahal untuk ukuran lokal.
“Kami memang sasar pada penikmat kopi, biasanya kita pasok ke kafe-kafe, cuma saja sangat terbatas, jadi kami butuh jaringan agar kopi kami ini bisa laku terjual,” katanya penuh harap.
Karena itu, ia berharap agar Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Enrekang turut membantu dalam pemasaran.
“Harapan saya agar Baznas bisa membuka jaringan pemasaran Kopi Original Patekkong ini,” harapnya di depan Pimpinan Baznas Enrekang, Ilham Kadir dan Baharuddin.
Sementara itu, Dr Ilham Kadir mengajak masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi kopi khas Enrekang ini.
“Saya sudah coba, aromanya khas, tak ada.duanya, layak dikonsumsi. Untuk penikmat kopi, kurang afdal kalau Anda belum coba Kopi Original Patekkong ini”, katanya sambil menyeruput kopi dimaksud.
Banyak manfaatnya belanja dan beli kopi dari petani pedalaman, salah satunya memberdayakan ekonomi pedesaan, jelasnya penuh antusias.
(Bang El)
