MataKita.co, Gorontalo – Fakultas Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) menggelar Kuliah Pakar sekaligus Sosialisasi Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Gorontalo pada Selasa (23/9/2025). Kegiatan yang berlangsung di Pelataran Kafeis FIS UMGO ini dihadiri oleh seluruh dosen dan mahasiswa, serta menghadirkan sejumlah pimpinan universitas dan pejabat Ombudsman RI.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Rektor I UMGO, Dr. Friyal Akbar, Wakil Rektor II, Dr. Salahudin Pakaya, serta Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Dr. Apris A. Tilome. Sementara itu, dari pihak Ombudsman hadir Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Gorontalo, Muslimin B. Putra, dan Kepala Keasistenan Penerimaan dan Verifikasi Laporan, Fajrianti Kariem. Kehadiran para narasumber ini memberikan bobot akademik dan praktis yang penting bagi mahasiswa maupun civitas akademika UMGO.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Dr. Apris A. Tilome, menegaskan bahwa kegiatan kuliah pakar dan sosialisasi ini merupakan kesempatan strategis untuk menambah wawasan mahasiswa. Ia menekankan bahwa Ombudsman tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pengawas pelayanan publik, tetapi juga membuka peluang bagi mahasiswa untuk mengenal lebih dekat mekanisme kerja lembaga negara serta potensi magang di institusi tersebut.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Gorontalo, Muslimin B. Putra, menyampaikan bahwa Ombudsman hadir sebagai mitra masyarakat untuk menampung laporan terkait pelayanan publik. Ia menambahkan, kerja sama dengan perguruan tinggi, termasuk UMGO, sangat penting untuk memperluas pemahaman publik mengenai fungsi Ombudsman. “Kami siap menerima mahasiswa yang ingin magang, sekaligus memberikan pelatihan agar mereka memahami mekanisme pengawasan pelayanan publik secara langsung,” ujarnya.
Wakil Rektor II UMGO, Dr. Salahudin Pakaya, yang sekaligus membuka kegiatan, menekankan pentingnya kuliah pakar dan sosialisasi Ombudsman bagi mahasiswa. Menurutnya, keberadaan Ombudsman memiliki peran strategis dalam mengawal kebijakan dan menindaklanjuti laporan masyarakat terkait pelayanan publik. Ia juga mengingatkan mahasiswa agar mencatat poin-poin penting dari materi yang disampaikan. “Mahasiswa perlu benar-benar memahami materi ini, karena kelak akan sangat berguna sebagai bekal ketika terjun langsung ke masyarakat maupun dunia kerja,” jelasnya.
Kegiatan ini tidak hanya memperkuat hubungan antara UMGO dan Ombudsman RI, tetapi juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengenal lebih jauh peran lembaga negara dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik. Dengan adanya peluang magang dan keterlibatan aktif mahasiswa, diharapkan kolaborasi ini mampu melahirkan generasi muda yang kritis, peka terhadap persoalan publik, serta siap menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.(HZ)
