Beranda Kampus FIS-H UNM Gelar RTM Perdana, Evaluasi Mutu 10 Program Studi

FIS-H UNM Gelar RTM Perdana, Evaluasi Mutu 10 Program Studi

0

Matakita.co, Makassar – Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FIS-H) Universitas Negeri Makassar menggelar Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) perdana, sebuah forum strategis yang bertujuan mengonsolidasi hasil Audit Mutu Internal (AMI) dan merumuskan langkah perbaikan untuk peningkatan mutu akademik. Kegiatan yang berlangsung di di Ballroom Pinisi UNM ini dihadiri oleh seluruh Gugus Penjaminan Mutu (GPM) Program Studi, pimpinan jurusan, ketua program studi, serta jajaran pimpinan fakultas. (3/12/2025)

RTM ini merupakan tindak lanjut langsung dari hasil AMI terhadap sepuluh program studi di lingkungan FIS-H. Setiap Program Studi Memaparkan aspek kelemahan dan keunggulan dari berbagai aspek, mulai dari bidang pendidikan, penelitian, pengabdian, SDM, hingga kemahasiswaan.

Dekan FIS-H, Dr. H. Supriadi Torro, M.Si., yang membuka kegiatan, menegaskan bahwa RTM menjadi instrumen penting untuk memastikan siklus penjaminan mutu berjalan konsisten sesuai standar universitas dan kebutuhan pengembangan fakultas.

“Forum ini bukan sekadar laporan rutin. RTM menjadi ruang refleksi bersama untuk melihat sejauh mana kekuatan kita bertumbuh dan di mana letak tantangan yang harus dibenahi. FIS-H harus bergerak dengan data, evaluasi, dan komitmen yang kuat,” ujar Dr. Supriadi.

Ia menambahkan bahwa hasil temuan AMI tahun ini menunjukkan peluang besar untuk memperkuat integrasi tridharma, terutama pada pengembangan kurikulum berbasis OBE, peningkatan kualitas penelitian, serta penguatan kolaborasi antara dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.

Dalam sesi pemaparan, sejumlah isu strategis muncul sebagai perhatian utama. Pada bidang pendidikan, GPM menemukan perlunya optimalisasi integrasi penelitian dosen dalam RPS, peningkatan kompetensi bahasa Inggris, serta penguatan peran pembimbing akademik. Sementara pada bidang penelitian, minimnya jumlah riset berskala nasional dan internasional menjadi catatan yang dipandang perlu ditindaklanjuti melalui skema pendampingan dan dukungan kebijakan fakultas.

Bidang pengabdian kepada masyarakat juga mencatat tantangan serupa. Skala dan dampak kegiatan PkM dinilai masih perlu diperluas melalui kemitraan berbasis komunitas, dukungan dana lebih kuat, serta pendampingan metodologis untuk meningkatkan kualitas luaran.

Isu tata kelola dan SDM turut menjadi perhatian. Beberapa prodi melaporkan keterbatasan fasilitas dasar, pembaruan data kompetensi dosen dan tenaga kependidikan, serta kebutuhan penguatan jurnal program studi. Meski begitu, sejumlah keunggulan juga tampak, seperti koordinasi internal yang semakin rapi dan pemetaan SDM yang mulai sesuai dengan roadmap tridharma.

Sementara itu pada bidang kemahasiswaan, forum menyoroti pentingnya memperkuat integrasi kegiatan HIMA dengan program studi serta mendorong prestasi akademik dan non-akademik mahasiswa melalui kebijakan konversi prestasi yang lebih terarah.

RTM menghasilkan sejumlah rencana tindak lanjut yang akan diturunkan ke level jurusan dan program studi. Fakultas menargetkan seluruh tindak lanjut dapat dilakukan pada semester yang akan datang, terutama tahun ajaran baru 2026

Dr. Supriadi menekankan bahwa forum seperti ini akan menjadi agenda tetap fakultas. “Kita ingin memastikan seluruh temuan tidak hanya berhenti di laporan. Mutu harus bergerak, berubah, dan tumbuh. FIS-H berada di jalur itu,” ucapnya.

Dengan penyelenggaraan RTM pertama ini, FIS-H UNM menandai langkah strategis menuju tata kelola akademik yang lebih solid, terukur, dan berbasis pemetaan mutu yang komprehensif. Forum tersebut sekaligus memperkuat komitmen fakultas dalam menciptakan ekosistem akademik yang unggul dan responsif terhadap tantangan pendidikan tinggi.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT