Beranda Berdikari Baznas Pusat Lakukan Evaluasi dan Monitoring Program ZCD Cendana

Baznas Pusat Lakukan Evaluasi dan Monitoring Program ZCD Cendana

0

 

MataKita.co, Enrekang – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) pusat menurunkan tim Monitoring dan evaluasi program zakat community deplopment (ZCD) di Desa Cendana, Kabupaten Enrekang. Mereka memantau perkembangan Sapi Perahyang didanai dari dana zakat Baznas pusat dengan model pemberdayaan berupa sapi perah dan pengelolaan susu sapi, terutama dangke dan turunannya.Monitoring langsung dipimpin oleh salah satu ahli peternakan sapi perah dan penanggungjawab Program pemberdayaan ternak, Budhi Eka Sulistio dan penanggungjawab ZCD wilayah Sulsel, M Faruq. Baru-baru ini, Rabu (10/04/2019).

Ada 20 ekor sapi perah bantuan Bantuan BaznasPusat yang dipantau. Beberapa diantaranya sudah melahirkan menghasilkan dangke. Namun masih banyak yang butuh perhatian khusus, baik pakan maupun suplemen. Sebab, banyak tidaknya hasil dari sapi perah tergantung perawatan sapinya.

Eka Budhi Sulistio, dalam monitoring kali ini mengatakan bahwa pihaknya ingin melihat dan wawancara langsung masyarakat peternak yang telah mendapatkan bantuan sapi perah.

“Kami mendapati sapi cukup bagus, hanya ada beberapa sapi perlu penanganan serius terutama masalah reproduksi dan kesehatan sapinya, Ini juga karena mereka peternak pemula dan biasanya kurang mampu membeli konsentrat,” kata Eka Budhi. Rabu (10/4/2019) pagi.

Ia juga menjelaskan bahwa program ZCD di Enrekang adalah yang pertama di Indonesia bahkan di dunia. Apalagi sangat menarik karena digunakan pada susu dangke.

Dengan menggunakan dana zakat membiayai pemberdayaan peternak sapi perah.

“Makanya kita terus pantau, karena kita ingin prospek sapi perah bisa meningkatkan kesejahteraan mustahik jika para peternak diurus dengan baik, mereka tekuni dan mau belajar serta pendampingan penuh dari dinas terkait,” ujarnya.

Sementara Pimpunan Baznas Enrekamg Baharuddin sebagai penanggungjawab kegiatan tersebut mengatakan monitoring ini sangat penting supaya antara laporan rutinnya sesuai fakta lapangan.

Sehingga, tidak ada lagi keraguan Baznas pusat tentang program ini dan mereka bisa tahu betul kondisi di Enrekang.

Lebih lanjut dirinya  mengakui, ada banyak kendala dihadapi seperti sumber daya peternak pemula masih minim pengetahuan, kemudian faktor modal mustahik yang kurang.

“Inilah kita coba cari solusinya. Alhamdulillah kita sepakat melanjutkan program, memberikan tambahan modal bagi peternak yang kekurangan, memberi pelatihan, pendampingan dan advokasi.” Tukasnya.

(Bang El)

Facebook Comments