
Matakita.co, NTT – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) takhenti membuat terobosan dalam upaya pencegahanterorisme, salah satunya melalui Festival Aksi Musik Anak Bangsa (ASIK BANG) sebagai peserta. Langkah inimendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan, mulai darimusisi, akdemisi, usahawan, hingga artis.
Apresiasi terbaru disampaikan oleh Nanang Hape, Musisi/Budayawan. Sebagai pendalang wayang urban ternyata Nanang Hape memiliki jiwa nasionalis yang tinggi, Nanang menyampaikan Festival Aksi Musik Kebangsaanadalah cara tepat atau pilihan tepat menggandeng anakmuda di 34 provinsi melalui FKPT dalam menggandengpemuda dalam pencegahan terorisme sesuai denganusianya.
“Menurut saya ini langkah yang luar biasa, karena BNPT melakukan komunikasi (dalam rangka pencegahanterorisme) kepada anak muda dengan cara yang segar,” kata Nanang Hape saat menjadi salah satu juri dalamkegiatan festival ASIK BANG di Café Petir kota Kupang, NTT, Selasa (26/7).
Nanang menambahkan, bahwa mengisi ruang kosong anakmuda dapat melalui media apapun, salah satunya lewatmusik. Musik mengisi rasa kebangsaan dan nasionalismeanak-anak muda, musik adalah sebuah gagasan damaiyang diharapkan dapat dilihat dan didengar oleh khalayakbanyak sehingga menumbuhkan semangat kebangsaandan nasionalisme.
“lewat musik kita dapat mengisi ruang kosong anak muda, lewat musik mereka dapat berkarya, mengisi syair yang indah tentang kebangsaan dan nasionalisme, musik yang dihasilkan pun memiliki sebuah gagasan damai yang dapatmenumbuhkan narasi-narasi kebangsaan juga” ujar nanang
Di tempat yang sama Kabag Hukum dan Humas, Kombes. Pol. Astuti Idris, s.sos, mengatakan Melalui musik, Astutiberpendapat nilai nasionalisme dan patriotisme dapatdiajarkan dan dicerna dengan mudah oleh generasi muda. Dalam konteks NTT, tersebut menilai banyak hal yang bisadiangkat ke dalam musik bertemakan harmoni dan nasionalisme.
“NTT merupakan daerah yang memiliki segudang kearifan(lokal) yang bisa menjadi teladan bagi masyaralat luas. Keteladanan dapat diberikan di berbagai aspek kehidupandan lingkungan, seperti keluarga, sekolah dan masyarakat,” ujar wanita kelahiran bima ini.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai lembaga pemerintah non kementerian yang diamanatkan menangani terorisme, memandang pentingaspek pencegahan yang bersifat lunak dan cerdas ini dalamupaya mewaspadai berkembangnya radikalisme dan terorisme yang membajak kepercayaan tertentu di masyarakat. Diyakini pendekatan lunak dalam rangkameningkatkan daya tangkal masyarakat, khususnyagenerasi muda pegiat dan pencinta musik, menolak ajakankekerasan yang diinisiasi kelompok radikal terorisme.
“BNPT memandang penting aspek pencegahan yang bersifat smart approach ini dalam upaya mewaspadaiberkembangnya paham radikal terorisme yang membajakkepercayaan masyarakat, diyakini pendekatan cerdas dan lunak ini meningkatkan daya tangkal masyarakat, khususnya generasi muda dan pencinta musik”
Kegiatan ASIK BANG di NTT ini merupakan kegiatan yang ke 16 dari 34 FKPT provinsi di seluruh Indonesia, denganmengusung tema : Damai Kita Harmoni Indonesia, 3 (tiga) terbaik dimasing-masing provinsi akan berlomba kembali di tingkat nasional untuk mendapatkan hadiah total 250 juta.*Adv