Matakita.co, Jakarta, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi meminta Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menerima dengan lapang dada hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.
Melalui portal Akun X @BurhanMuhtadi, menyampaikan “Mending PSI menerima kenyataan dengan lapang dada. Ketimbang lolos PT tapi malah menimbulkan delegitimasi thdp hasil pemilu 2024,” kata Burhan demikian sapaannya, Senin (26/2/2024).
Dari berbagai sumber yang dikumpulkan Matakita.co, Burhanuddin Muhtadi menyampaikan demikian untuk merespon opini publik yang berkembang mengenai rekapitulasi suara sementara atau real count KPU yang menyatakan PSI lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) sebesar empat persen dari 15 daerah pemilihan (Dapil).
Guru Besar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta menjelaskan secara detail bahwa hasil quick count Indikator menunjukan bahwa PSI tak lolos PT atau sekitar 2,65 persen. jelas Burhan
Begitu pula dengan survei terakhir sebelum pemilu, dimana elektabilitas PSI berada diambang sekitar 2,3 persen. Tambah Burhan
Selanjutnya kata dia, Pihaknya sudah menghitung margin of error (MoE) per partai berdasarkan 3000 TPS dengan total suara sah 520.616 sebagai sampel kami bahwa MoE PSI +- 0,16%, ucapnya
“Bahkan jika kami memakai MoE generik sekitar 0,54%, perolehan suara PSI sekarang (2,65%) takkan sampai batas minimum PT 4%,” paparnya
Menurutnya, hal itu juga terkonfirmasi oleh lembaga penyelenggara quick count lainnya, bukan hanya Indikator. Ia lantas mempertanyakan masih ada saja isu yang berkembang kalau PSI akan lolos PT dengan perolehan suara nasional sementara di angka 2,6 persen.
“Lebih baik memikirkan kepentingan yang lebih besar daripada malah timbulkan gejolak dan deligitimasi,” tutup dia
Diketahui bahwa sejauh ini data rekapitulasi suara sementara atau real count KPU perolehan suara PSI belum mencapai ambang batas parlemen sebesar 4% (empat persen). Sementara Partai Politik yang lainnya sudah mulai terlihat peluang yang semakin terbuka untuk lolos PT. Selasa, (27/02/2024)