Oleh : Andi Hendra Dimansa*
Dalam peribahasa Minangkabau terdapat ungkapan bahwa “adil raja disembah, zalim raja disanggah”. Untuk menunjukkan posisi seorang pemimpin yang bijak bestari dan kearifan yang dimiliki. Tentu seorang pemimpin yang adil akan senantiasa didambakan dan dielu-elukan kehadirannya.
Pemimpin yang dekat dengan rakyat senantiasa memahami harapan dan keinginan rakyat. Kebijakan-kebijakan yang diambil senantiasa berbanding lurus dengan kehendak masyarakat. Program yang berbasis pelayanan dan peningkatan sumber daya manusia menjadi fokus. Hal itu, menjadi salah satu tolak ukur seorang pemimpin yang merakyat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh ciri seorang pemimpin merakyat dan demokratis. Pertama, partisipatif. Kedua, keterbukaan. Ketiga, menghargai kebebasan. Keempat, keadilan. Kelima, mengutamakan kolaborasi. Keenam, mendelegasikan tanggung jawab. Ketujuh, empati.
Melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan menjadi bagian penting dari seorang pemimpin yang berciri demokratis. Dokter Delis memahami posisi penting partisipasi masyarakat dalam memajukan daerah, tidak heran dalam berbagai kesempatan “Berkantor dari desa” senantiasa mengajak keterlibatan masyarakat. Supaya agenda-agenda strategis dihasilkan dari pelibatan semua elemen masyarakat.
Dokter Delis telah terbiasa mendengar saran-saran dan harapan dari masyarakat.
Keterbukaan terhadap berbagai masukan masyarakat menjadi bagian dari ciri khas kepemimpinan Dokter Delis. Terbuka dalam menerima kritikan juga ditunjukkan oleh Dokter Delis, baik yang diterima secara langsung maupun lewat media sosial. Hal itu, dilakukan dengan pikiran terbuka dan sepenuh hati dalam melayani masyarakat.
Penghargaan terhadap kebebasan berpendapat juga sangat diapresiasi oleh Dokter Delis. Menghargai pendapat yang disuarakan baik bersifat perorangan maupun berkelompok dan organisasi. Tidak heran di Morowali Utara suara-suara yang berbeda dengan pemerintah tetap dihargai sebagai bagian dari merawat kehidupan berdemokrasi.
Pembangunan yang berkeadilan senantiasa menjadi orientasi dari kebijakan Dokter Delis.
Pemerataan dalam akses pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, menjadi perhatian. Tidak ada masyarakat yang terpinggirkan, semua berhak mendapatkan akses pelayanan. Fasilitas di kota dan desa semakin merata, tidak ada hambatan apalagi dengan adanya pelayanan berbasis IT seperti SABIT.
Kolaborasi menjadi kunci sukses dari kepemimpinan Dokter Delis, semua elemen masyarakat bisa terlibat secara langsung. Memberikan pikiran dan andil dalam pembangunan seperti program BKK. Yang melibatkan banyak elemen masyarakat agar bisa berkontribusi positif dan Morowali Utara semakin kompetitif.
H. Djira senantiasa mendapatkan peran yang konstruktif dalam mendampingi tugas-tugas Dokter Delis selaku kepala daerah. Hal itu, bisa terjadi dengan model kepemimpinan yang demokratis dan saling berbagi tanggung jawab. Yang semakin membuat roda pemerintahan berjalan lebih baik dan efektif.
Dokter Delis sebagai pemimpin memiliki empati terhadap sesama, karakter yang telah melekat dari awal. Keinginan untuk melayani dan membantu terhadap berbagai kondisi yang dialami oleh masyarakat. Dokter Delis mampu hadir dalam keadaan suka dan senang yang dialami oleh masyarakat.
Kepemimpin Dokter Delis yang merakyat dan demokratis telah menciptakan kondisi yang inklusif dan harmonis baik di lingkup pemerintahan maupun di tengah-tengah masyarakat Morowali Utara.
*) Penulis adalah Peneliti Profetik Institute