Oleh : Agus Fahrin, S.Hum*
Kini Bapak Bahlil Lahadalia sedang fokus menjalankan tugas utama nya sebagai Ketua Satgas Percepatan Hilirisasi dalam kapasitas Menteri ESDM. Pak Bahlil menjalankan amanah Presiden Prabowo Subianto mengenai Program Percepatan Hilirisasi, membangun kedaulatan energi dan pengelolaan sumber daya alam secara optimal, sesuai visi Astacita.
Secara realistis rekam jejak Pak Bahlil sukses membangun program kemandirian dan Swasembada Energi dalam 100 hari kerja Kabinet Merah Putih Pemerintahan Prabowo-Gibran. Data capaian Ekspor Nikel naik 10 x lipat berkat Hilirisasi, ini merupakan prestasi luar biasa, Indonesia bangga terhadap sosok Kabinet seperti Bapak Bahlil Lahadalia, yang merupakan Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Presiden Prabowo menyatakan arah kebijakan Hilirisasi berdampak menstimulus pertumbuhan ekonomi sebagaimana ditargetkan melalui visi Astacita. Melalui hilirisasi di sektor tambang dan migas akan membuka banyak peluang kerja baru bagi warga negara Indonesia dalam lingkungan kerja industri energi. Delapan Asta Cita Kabinet Merah Putih adalah memperkokoh Ideologi Pancasila dan memperkuat pembangunan Sumber Daya Manusia.
Sebagai Ketua Umum Partai GOLKAR dan Menteri ESDM, Bapak Bahlil Lahadalia tetap komit dan fokus menjalankan amanah Presiden untuk mewujudkan visi Indonesia Maju, khusus pada sektor energi. Dalam pada itu, Presiden Prabowo menjelaskan bahwa peran energi sangat vital, terutama dengan adanya kekayaan sumber daya alam dalam negeri dapat menuntun Indonesia menjadi negara maju.
Indonesia negara kaya industri dapat menjamin peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan negara. Pada titik ini, Pak Bahlil sadar akan tanggungjawabnya lebih besar dalam menjalankan amanah Presiden dan Wakil Presiden. Dirinya dipercaya menjadi Menteri ESDM guna mempercepat Program Hilirisasi, fokus membangun Swasembada dan Kedaulatan Energi.
Kaitan dengan itu, Pribadi Prabowo Subianto merupakan cermin Kepemimpinan Jawa, secara garis besar membangun tujuan mensejahterakan rakyat, menjaga kelestarian lingkungan alam, memakmurkan negara dan menjaga perdamaian dunia. Falsafah kepemimpinan Jawa merupakan warisan nilai kepemimpinan Gajah Mada, Sultan Agung, Ki Hajar Dewantara, Sri Sultan Hamengkubuwana IX, dan pemimpin besar lainnya.
Sejatinya seorang pemimpin ideal seperti Prabowo bertanggungjawab besar terhadap semua bawahannya. Pemimpin negara yang bertanggungjawab terhadap seluruh rakyat, ia ibarat masinis, pilot, nahkoda, atau sopir yang akan mengantarkan semua penumpang dengan nyaman dan selamat sampai tujuan.
Disinilah bentuk komitmen politik Presiden Prabowo Subianto yang berbasis etika dan spritualitas tinggi yang merupakan falsafah hidup “kejawen” dengan tetap berpedoman pada asas Pancasila. Nilai nilai luhur Pancasila diaktualisasikan dalam sikap kepemimpinannya menuntun, mengontrol dan mengevaluasi kinerja setiap satuan Koalisi Kabinet Merah Putih demi kepentingan masa depan bangsa dan negara Indonesia.
Bercermin pada tokoh seperti Piningit sang ratu adil, dalam perkara hukum dan keadilan ia tidak membedakan antara satu dengan yang lainnya, tidak melihat latar belakang suku, ras dan agama. Yang pasti, sebagai seorang Jenderal yang berjiwa patriot nasionalis, Presiden Prabowo akan memberikan hukuman pada siapa bawahan yang tidak sevisi dan memberikan anugerah penghargaan kepada yang berjasa pada negara, tidak otoriter tapi tegas dan pemberi keadilan untuk semua, termasuk kepada sosok Bahlil Lahadalia seorang Kabinetnya berasal dari Papua, karena sevisi Presiden Prabowo mengapresiasi inovasi dan langkah langkah strategisnya sebagai seorang Kabinet yang berkarya.
Kembali kita mengingat, Indonesia menjadi negara merdeka telah mampu mengatasi perbedaan agama, suku dan etnis, dan pasca reformasi berhasil membangun sistem demokrasi elektoral sesuai tuntunan UUD 1945 dan atas asas Pancasila. Setelah melewati kemerdekaan, ras dan suku tidak lagi menjadi pembeda utama kewarganegaraan.
Dimensi kelas sosial yang melekat dalam pengelompokan pada era kolonial secara formal telah dihilangkan lewat pernyataan dan pencapaian Kemerdekaan Indonesia yang menjamin kesamaan dan kesetaraan warga negara, dari Papua sampai ke Aceh.
Bagi kita, bagi rakyat Indonesia seutuhnya, tanpa memandang lahir dari timur atau barat, Pak Bahlil Lahadalia sesungguhnya aset Negara yang harus dijaga bersama, didukung langkah-langkah strategis nya dalam membangun program percepatan hilirisasi dan swasembada energi sesuai amanah Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka.
Dua orang Presiden Percaya pada integritas kepemimpinan Pak Bahlil sebagai seorang Kabinet yang mampu dengan cepat membangun terobosan, inovasi dan karya yang membanggakan, baik Presiden Jokowi periode kemarin menjadikannya Menteri Investasi, maupun Presiden Prabowo Subianto hari ini menjadikannya Menteri ESDM.
Akhirnya Menteri ESDM putra terbaik Papua ini menyatakan dalam beberapa kesempatan pidatonya bahwa Presiden Prabowo adalah Pemersatu Bangsa, baik dari timur maupun barat, utara dan selatan kita harus bersatu dalam kebhinekaan, solid mendukung penuh Pemerintahan Prabowo-Gibran menuju Indonesia Maju.
*) Penulis adalah Pegiat Sosial dan Komunitas Rantai Nusantara