Beranda Kampus FIKES UMGO Cetak Sejarah, PTS Pertama di Gorontalo Bentuk Komite Etik Penelitian...

FIKES UMGO Cetak Sejarah, PTS Pertama di Gorontalo Bentuk Komite Etik Penelitian Kesehatan

0

MataKita.co, Gorontalo  — Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) kembali menorehkan tonggak sejarah baru. Menjadi perguruan tinggi swasta pertama di Gorontalo yang resmi membentuk Komite Etik Penelitian Kesehatan (KEPK), FIKES UMGO menegaskan komitmennya dalam menjunjung tinggi etika riset dan perlindungan hak asasi manusia dalam penelitian.

Momen bersejarah ini ditandai dengan kegiatan Bimbingan Teknis Manajemen SIM-EPK yang berlangsung pada 16–17 Mei 2025 di Hotel New Rahmat, Kota Gorontalo.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber nasional dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Nasional, Handoko Rawidoko, S.Kp., yang turut memberikan pembekalan terkait mekanisme telaah etik secara online melalui sistem SIM-EPK.

ADVERTISEMENT

Acara ini diikuti oleh para anggota Komite Etik dari FIKES UMGO, dosen keperawatan dan kebidanan, serta perwakilan independen termasuk Dekan Fakultas Ilmu Sains (FIS), Dr. Apris Ara Tilome .

Dalam sambutannya, Dekan FIKES UMGO, Dr. Zuriati Muhammad, menyampaikan bahwa pembentukan komite etik ini merupakan hasil dari proses persiapan panjang dan penuh dedikasi. “Ini adalah momen penting bagi kami. Sudah cukup lama kami mempersiapkan diri untuk membentuk Komite Etik di lingkungan FIKES UMGO. Kami bersyukur akhirnya bisa mewujudkannya,” ungkapnya.

Dr. Zuriati juga menambahkan bahwa sebagian besar dosen FIKES telah mengikuti pelatihan etik dasar dan lanjutan saat masih tergabung dalam pelatihan bersama Fakultas Kedokteran.

“Kami akan terus mengikutsertakan dosen-dosen yang belum sempat mengikuti pelatihan, mengingat jumlah mahasiswa kami cukup banyak. Rasio ini harus seimbang untuk menjamin kualitas dan keamanan riset mahasiswa,” jelasnya.

Handoko Rawidoko dalam sesi pemaparannya mengapresiasi langkah cepat UMGO yang telah mendapatkan izin registrasi dari Komisi Etik Nasional. “Saya kagum dengan akselerasi UMGO. Prosesnya cepat dan progresif. Bahkan sudah lolos verifikasi dan mendapatkan izin register KEPK. Ini langkah besar,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia juga mengingatkan pentingnya registrasi anggota komite ke sistem nasional agar dapat secara resmi melakukan telaah etik, termasuk untuk penelitian yang melibatkan peneliti asing di Indonesia.

Rektor UMGO, Prof. Abd. Kadim Masaong, turut hadir memberikan arahan. Ia menekankan bahwa keberadaan Komite Etik sangat penting, terutama dalam riset yang menyentuh aspek sensitif seperti kesehatan manusia maupun hewan coba. “Ini bukan hanya soal legalitas, tetapi menyangkut nilai-nilai kemanusiaan dan etika profesi. Mari kita perkuat SOP dan kualitas telaah etik demi riset yang bertanggung jawab,” tegasnya.

Dengan terbentuknya Komite Etik ini, FIKES UMGO tidak hanya menjadi pelopor PTS, di wilayah Gorontalo, tetapi juga menunjukkan komitmen kuat untuk menciptakan ekosistem penelitian yang etis, profesional, dan berbasis perlindungan hak subjek manusia. Langkah ini sekaligus menjadi penegas posisi UMGO sebagai institusi yang terus berinovasi dan adaptif terhadap perkembangan riset kesehatan di tingkat nasional.

Facebook Comments Box