Beranda Lensa Komitmen Bangun Masjid dan Rumah Tahfiz, H. Ferry Tass, DT. Toembidjo Pimpin...

Komitmen Bangun Masjid dan Rumah Tahfiz, H. Ferry Tass, DT. Toembidjo Pimpin Langsung Penggalangan Infak IKM Sapayuang Sulsel

0

Matakita.co, Makassar- Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM) Sapayuang Sulsel kembali menggelar kegiatan Halal Bi Halal 1446 H. Kegiatan ini dilangsungkan di Gedung Balai Prajurit Jenderal M. Yusuf (eks Manunggal ABRI), Jalan Jenderal Sudirman No. 6, Makassar, pada Sabtu, 17 Mei 2025. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, perhelatan kali ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi dan hiburan budaya, tetapi juga menjadi momentum penyampaian misi besar: pembangunan masjid dan rumah tahfiz oleh komunitas Minangkabau di Sulawesi Selatan.

Hadir pada kegitan tersebut Dewan Pembina IKM Sapayuang Sulawesi Selatan, H. Ferry Tass, S.H., M.Hum., M.Si., DT. Toembidjo yang turun langsung memimpin Tim penggalangan dana awal dengan total sekitar Rp244 Juta.

“Pada kesempatan momen Halal Bi Halal yang sangat berbahagia ini tak hanya menjadi momen, namun akan menjadi monumen bagi masyarakat Minangkabau di Sulawesi Selatan. Kami keluarga besar (IKM) Sapayuang Sulsel telah meneguhkan komitmen untuk membangun Masjid dan Rumah Tahfiz yang tidak menjadi tempat ibadah, namun akan menjadi pusat pengembangan peradaban muslim. Infak awal yang terkumpul pada hari ini mencapai sekitar Rp244 juta yang berasal dari para saudagar/pengusaha/owner RM Padang serta perantau Minangkabau di SulSel. ” Jelas Dt. Toembidjo selaku tokoh adat masyarakat Minangkabau.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya dengan semangat berapi-api Dt. Toembidjo membakar semangat para perantau untuk berinfak dalam pembangunan masjid dan Rumah Tahfiz.

“Pembangunan Masjid dan Rumah Tahfiz di Sulsel akan menjadi kebanggaan masyarakat Minangkabau dengan struktur bangunan bergonjong ikon Minangkabau Sumatera Barat. pondok Tahfidz & Sekretariat IKMS SulSel yang diidam-idamkan selama 65 tahun sejak berdirinya  tahun 1960 di Makassar. ” Ungkapnya yang juga menjabat sebagai Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Tinggi Sulsel ini.

Ketua II IKM Sapayuang Sulsel periode 2025–2027, Roni Oktafianto Dt. Katik Bandaro, menjelaskan bahwa tahun ini organisasi lebih memfokuskan programnya pada pembangunan sarana ibadah dan pendidikan Al-Qur’an sebagai warisan spiritual bagi generasi Minang di tanah rantau.

“Ada tanah wakaf milik salah seorang warga Minang, seluas 20×40 meter di wilayah Antang, yang akan digunakan untuk pembangunan masjid sekaligus rumah tahfiz,” ungkap Roni.

Ia menambahkan, inisiatif ini merupakan bentuk nyata kontribusi masyarakat Minangkabau dalam mendukung syiar Islam di Sulsel. Sebagai langkah awal, kegiatan Halal Bi Halal turut dirangkaikan dengan penggalangan dana pembangunan.

“Ini menjadi bukti kuatnya semangat gotong royong dan kepedulian warga Minang di perantauan,” katanya.

Roni juga menginformasikan bahwa peletakan batu pertama akan dilakukan usai Idul Adha, setelah pelaksanaan penyembelihan hewan kurban oleh keluarga besar IKM Sapayuang.

“Tahun ini, kami juga akan menyembelih empat ekor sapi kurban sebagai bagian dari agenda sosial-keagamaan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum IKM Sapayuang, Akhmal Mustafa, menegaskan bahwa pembangunan masjid dan rumah tahfiz ini bukan semata proyek fisik, tetapi bagian dari upaya memperkuat jati diri dan nilai-nilai keislaman di tengah masyarakat urban.

“Kami ingin masjid ini menjadi pusat aktivitas keagamaan, pembinaan remaja, hingga dakwah yang terbuka bagi masyarakat luas,” tutur Akhmal.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antarwarga Minang dalam bidang sosial, ekonomi, dan pendidikan, demi kemajuan bersama.

Acara Halal Bi Halal juga dirangkaikan dengan pelantikan 75 pengurus baru IKM Sapayuang periode 2025–2027. Suasana semakin semarak dengan pembagian doorprize umrah yang disponsori oleh Rumah Makan 17 Provinsi. Hadiah utama tersebut diraih oleh Yorda Lince, yang dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci pada 26 Juli 2025 mendatang.

Rangkaian acara ditutup dengan sajian kuliner khas Minangkabau, seperti rendang, sate Padang, dan aneka kue tradisional, yang disiapkan untuk mengobati kerinduan warga akan kampung halaman.

Facebook Comments Box