Beranda Berdikari Jadi Pembicara di Kuliah Tamu STKIP Muhammadiyah Enrekang, Ini yang dipaparkan Dosen...

Jadi Pembicara di Kuliah Tamu STKIP Muhammadiyah Enrekang, Ini yang dipaparkan Dosen Institut Pertanian Bogor

0

MataKita.co, Enrekang – Tampil sebagai narasumber adalah salah dosen dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Irfan Syauqi Beik, S.P.,M.Si. yang merupakan ekonom dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB pada acara Kuliah Tamu yang digelar oleh STKIP Muhammadiyah Enrekang di Aula Kampus II STKIP Muhammadiyah Enrekang, Rabu, 01 Mei 2019

dalam paparannya Irfan menitikberatkan tentang tujuan penelitian. Menurutnya arus perkembangan ilmu melalui riset-riset tidak boleh lagi dilakukan secara parsial atau monoton hanya dengan tujuan formalitas belaka.

“Jangan sampai produk hasil penelitian kita hanya bertujuan formalitas yaitu untuk memenuhi persyaratan akademik, kita mengharapkan hasil penelitian yang dilahirkan juga memiliki misi dakwah,” tegasnya.

Irfan mencontohkan, penelitian tentang rumpun IPS, seperti mata pelajar ekomoni misalnya, ketika bicara tentang tujuan konsumsi tidak hanya untuk memaksimalkan kepuasan lahir dan batin secara bebas dan berlebihan tetapi harus dimaknai bahwa tujuan konsumsi adalah memenuhi kebutuhan secukupnya saja. Karena kepemilikan harta kita, sebagiannya adalah hak orang lain. Sehingga sejatinya kita hanyalah distributor atas titipan rezeki yang diberikan oleh Allah SWT.

Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Republik Indonesia ini mengharapkan kiranya institusi STKIP Muhammadiyah Enrekang bisa menjadi garda terdepan dalam melakukan proses integrasi dan islamisasi dalam ilmu pendidikan.

Ada lima kriteria dalam proses integrasi dan islamisasi ilmu pendidikan sebagaimana disampaikan oleh Prof. M Aslam Haneef, yaitu: No integratioan atau pendekatan murni konvensional, minor integratioan dengan nilai memasukkan nilai keislaman sekitar  1-20 persen, moderate integratioan dengan Islamic input sekitar 21-40 persen. Selanjutnya comparative-based-integration dengan Islamic input mencapai 41-70 persen. Dan terakhir complete islamic education yakni Islamic input di atas 70 persen.” tutup Doktor alumnus International Islamic University Malaysia, tahun 2010 lalu.

(Bang El)

Facebook Comments