Oleh : Purnawan Pontana Putra*
Menyusui adalah salah satu cara paling efektif untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup anak. Namun, hampir 2 dari 3 bayi di dunia tidak disusui secara eksklusif selama 6 bulan yang direkomendasikan oleh WHO. ASI adalah makanan yang ideal untuk bayi. Aman, bersih dan mengandung antibodi yang membantu melindungi dari banyak penyakit umum pada anak. ASI menyediakan semua energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi dalam kehidupan. Banyak penelitian menunjukkan anak-anak yang disusui memiliki hasil tes kecerdasan yang lebih baik, lebih kecil kemungkinannya untuk kelebihan berat badan atau obesitas dan kurang rentan terhadap diabetes. Wanita yang menyusui juga memiliki penurunan risiko kanker payudara dan ovarium.
Pada ibu menyusui kebutuhan gizi akan meningkat dibandingkan dengan tidak menyusui dan masa kehamilan. Prinsip gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi dari ASI, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayinya. Jika pemberian ASI berhasil dengan baik, maka berat dan tinggi badan bayi akan meningkat, integritas kulit dan tonus otot baik. Ibu menyusui tidak perlu terlalu ketat dalam mengatur nutrisi hariannya, yang terpenting adalah asupan makanan dan minumannya berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayinya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi gizi dari ibu menyusui:
1. Makanan akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI seperti ketersediaan makanan empat sehat dan lima sempurna.
2. Suplementasi (namun jika makanan sudah seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika terjadi kekurangan satu atau lebih zat gizi).
3. Aktivitas dari ibu menyusui seperti keseharian dan tingkat stres
*) Penulis Adalah Dosen Fakultas Farmasi Universitas Andalas